CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kontaminan vaksin Covid-19 Moderna di Okinawa kemungkinan dari jarum suntik


Selasa, 31 Agustus 2021 / 10:57 WIB
Kontaminan vaksin Covid-19 Moderna di Okinawa kemungkinan dari jarum suntik
ILUSTRASI. Vaksinasi vaksin Covid-19 di Jepang


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kontaminan yang terdapat pada vaksin Covid-19 Moderna di prefaktur Okinawa kemungkinan besar disebabkan oleh jarum yang tertancap dalam botol. Hal tersebut diungkapkan  Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura.

Sebelumnya, Jepang menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 Moderna di Okinawa sejak hari Minggu (29/8). Hal tersebut dilakukan setelah bahan asing ditemukan dalam botol dan jarum suntik. 

Selasa (31/8), Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, besar kemungkinan, jarum salah dimasukkan ke dalam botol, dan akhirnya mematahkan potongan sumbat karet.

"Apa pun alasannya (untuk bahan asing) kami telah mendengar bahwa tidak ada masalah keamanan atau lainnya," kata Tamura kepada wartawan. Dia menambahkan, bahwa tidak jarang bahan asing memasuki botol dengan vaksin lain.

"Kami akan terus mengumpulkan informasi dan melaporkan kembali," ujar dia. 

Baca Juga: Lagi, Jepang menarik 1 juta dosis vaksin Moderna karena terkontaminasi

Jepang menghadapi gelombang infeksi Covid-19 terbesar sejauh ini selama pandemi berlangsung. Hal tersebut didorong oleh varian Delta yang sangat mudah menular.

Rencana untuk meningkatkan inokulasi telah terhambat oleh penundaan impor vaksin dan penemuan kontaminan dalam beberapa dosis Moderna yang mendorong penangguhan tiga batch di minggu lalu.

Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas kampanye inokulasi, mengatakan bahwa dia ingin mempercepat pengiriman vaksin ke kota-kota yang terpaksa menghentikan pemesanan karena kekurangan pasokan.

Pemerintah sedang mempertimbangkan kapan dan bagaimana memberikan suntikan booster yang mungkin diperlukan untuk menjaga kekebalan terhadap virus. Tetapi, saat ini pemerintah fokus untuk menyelesaikan dua suntikan pertama untuk publik, lanjut Kono kepada wartawan. 

Selanjutnya: Output pabrik Jepang bulan Juli turun, terbebani lonjakan Covid-19 di Asia



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×