Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street diperkirakan dibuka menguat pada perdagangan Jumat, setelah perdagangan futures kembali normal menyusul gangguan besar di CME Group yang sempat menghentikan aktivitas transaksi derivatif di seluruh dunia.
Pada pukul 08.42 pagi waktu AS (ET):
-
Dow E-minis naik 80 poin atau 0,17%
-
S&P 500 E-minis menguat 13,25 poin atau 0,21%
-
Nasdaq 100 E-minis meningkat 81,5 poin atau 0,32%
Baca Juga: Nilai Pasar Saham AS Naik US$2 Triliun Hanya dalam Tiga Hari
CME Group, operator bursa derivatif terbesar di dunia, memastikan seluruh pasarnya telah kembali dibuka dan berfungsi penuh. Pengumuman ini dirilis beberapa jam setelah perusahaan melaporkan adanya masalah teknis.
Gangguan Disebabkan Masalah Pendinginan di Pusat Data
Gangguan tersebut pertama kali diumumkan di situs CME pada Kamis malam pukul 21.40 ET, yang kemudian diidentifikasi berasal dari masalah sistem pendinginan di pusat data milik CyrusOne.
Futures indeks seperti S&P 500, Nasdaq 100, dan Dow Jones Industrial Average biasanya menjadi salah satu produk paling aktif diperdagangkan sebelum pasar saham AS dibuka. Pelaku pasar mengandalkannya sebagai indikator arah dan sentimen pasar.
Analis: Insiden Menjadi Peringatan Penting Terkait Struktur Pasar
Ben Laidler, Head of Equity Strategy di Bradesco BBI, menyebut insiden ini menjadi “citra buruk bagi CME”, sekaligus pengingat akan pentingnya infrastruktur pasar yang saling terhubung.
“Ini adalah pengingat betapa penting dan saling terkaitnya struktur pasar. Hari ini juga merupakan akhir bulan, banyak portofolio direbalancing,” ujar Laidler.
Baca Juga: J.P. Morgan Prediksi S&P 500 Naik ke 7.500 pada 2026 Berkat Dorongan Supercycle AI
“Namun demikian, situasinya bisa jauh lebih buruk. Volume perdagangan hari ini sangat rendah, dan jika gangguan harus terjadi, ada banyak hari yang lebih buruk daripada hari ini,” tambahnya.
Volume perdagangan memang diprediksi rendah setelah libur Thanksgiving. Banyak investor memantau exchange-traded funds (ETF) yang melacak indeks utama Wall Street sebagai barometer sentimen pasar.
Risiko Volatilitas Meningkat di Tengah Likuiditas Tipis
Sejumlah trader memperingatkan potensi lonjakan volatilitas setelah perdagangan kembali normal, terutama karena likuiditas yang menipis akibat pekan perdagangan yang lebih pendek. Pasar AS dijadwalkan tutup lebih awal, yakni pukul 13.00 ET.
Saham CME Group (CME.O) turun sekitar 0,1% pada perdagangan pagi dengan volume tipis.













