Sumber: The Guardian | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam delapan hari ke depan, enam negara Asia akan bersaing memperebutkan dua tiket terakhir menuju Piala Dunia 2026, namun banyak pihak menilai Arab Saudi dan Qatar sudah lebih dekat ke Amerika Utara.
Kedua negara itu mendapat keuntungan sebagai tuan rumah dalam babak mini turnamen yang digelar oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Hanya pemenang dari masing-masing grup yang akan lolos.
Keputusan AFC ini diumumkan pada Juni lalu tanpa penjelasan kriteria pemilihan, memicu kekecewaan dari para peserta lain seperti Indonesia, Irak, Oman, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Negara-negara tersebut sempat mengajukan diri sebagai tuan rumah atau meminta tempat netral, serta menyerukan transparansi dan keadilan dalam proses pengambilan keputusan — namun tak dihiraukan.
Jadwal yang Tidak Adil
Selain keuntungan kandang, jadwal pertandingan juga menimbulkan kontroversi. Kedua tim tuan rumah diberi waktu istirahat enam hari antar pertandingan, sedangkan lawan mereka harus bermain dua kali dalam waktu hanya 72 jam.
Baca Juga: Patrick Kluivert Anggap Laga Indonesia vs Arab Saudi sebagai Laga Final
Contohnya, Oman di Grup A harus menghadapi Qatar pada Rabu dan kembali bertanding melawan UEA pada Sabtu, sementara Qatar bisa beristirahat hampir sepekan. Situasi serupa juga terjadi di grup lain di mana Arab Saudi mendapat jarak enam hari sebelum laga keduanya.
“Kami bermain melawan Qatar, tiga hari kemudian bertanding lagi. Tapi Qatar punya waktu enam hari dan mereka sudah tahu hasil pertandingan sebelumnya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata pelatih Oman, Carlos Queiroz, kepada The Guardian.
Carlos Queiroz: “Sebuah Keajaiban Jika Kami Lolos”
Queiroz, pelatih berpengalaman berusia 72 tahun, baru ditunjuk memimpin Oman pada Juli. Ia pernah membawa Afrika Selatan, Portugal, dan Iran lolos ke Piala Dunia. Namun, menurutnya, membawa Oman ke Piala Dunia akan menjadi keajaiban tersendiri.
“Ini akan menjadi keajaiban dalam situasi yang rumit seperti ini,” ujarnya. Queiroz juga mempertanyakan keputusan AFC memberi Qatar keunggulan kandang. “Apakah tidak ada stadion di Jepang atau Kuwait tempat kami bisa bermain? Mungkin mereka yang menyusun ini punya visi lain tentang sepak bola,” sindirnya.
Rumor bahwa Qatar dan Arab Saudi akan ditunjuk sebagai tuan rumah bahkan sudah beredar jauh sebelum pengumuman resmi AFC pada Juni. Banyak pejabat sepak bola Asia mengaku heran karena Arab Saudi tidak ditempatkan di Qatar dan sebaliknya, sesuatu yang dianggap akan lebih adil.
Faktor Geopolitik Ikut Bermain
Kontroversi tak berhenti di situ. Indonesia mengajukan protes resmi kepada FIFA dan AFC karena mengetahui bahwa pertandingan melawan Arab Saudi akan dipimpin oleh wasit asal Kuwait.
“Kami menginginkan wasit yang benar-benar netral, mungkin dari Eropa atau kawasan lain, yang tidak punya kepentingan di wilayah ini,” kata pejabat tim nasional, Kombes Sumardji, kepada wartawan.
Baca Juga: Jelang Laga Timnas Indonesia vs Arab: Cek Jadwal, Siaran Langsung, dan Live Streaming
Selain itu, Indonesia juga mengungkapkan bahwa laga uji coba melawan Kuwait yang seharusnya digelar pada 5 September dibatalkan tanpa penjelasan.
Barisan Pelatih Bintang di Asia
Babak ini juga menarik karena mempertemukan para pelatih top dunia. Selain Queiroz di Oman, Julen Lopetegui, mantan pelatih Real Madrid, kini menukangi Qatar.
Hervé Renard kembali memimpin Arab Saudi, sementara Patrick Kluivert mengarsiteki Indonesia. Adapun Graham Arnold, yang sebelumnya membawa Australia di babak awal, kini menangani Irak.
Enam Negara Asia Sudah Lolos
Hingga kini, sudah ada enam negara Asia yang memastikan tiket ke Piala Dunia 2026: Jepang, Iran, Korea Selatan, Australia, Uzbekistan, dan Yordania. Dua tiket tersisa akan diperebutkan melalui mini turnamen ini.
Namun melihat kondisi yang ada, besar kemungkinan Arab Saudi dan Qatar akan menjadi dua wakil terakhir Asia yang melangkah ke Piala Dunia di Amerika Utara.