kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban meninggal dunia ketujuh virus corona di Italia bikin Eropa panik


Selasa, 25 Februari 2020 / 05:26 WIB
Korban meninggal dunia ketujuh virus corona di Italia bikin Eropa panik


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MILAN. Korban tewas dalam wabah virus corona terbesar di Eropa naik menjadi tujuh orang pada hari Senin (24/2/2020). Selain itu, kasus-kasus infeksi baru naik di atas 220 orang.  Bersamaan dengan itu, Italia menutup sebagian besar wilayah utara untuk mengekang penyebaran penyakit.

Melansir Reuters, kondisi ini menyebabkan bursa saham Italia anjlok lebih dari 5%. Ini merupakan penurunan harian terbesar dalam hampir empat tahun di tengah kekhawatiran investor bahwa wabah mematikan tersebut dapat menyebabkan resesi. Sementara, penduduk yang khawatir mengosongkan rak-rak supermarket untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Pihak berwenang di wilayah utara Lombardy dan Veneto, pusat industri dan keuangan Italia, menutup sekolah, universitas, museum dan bioskop selama setidaknya satu minggu. Pemerintah setempat juga melarang pertemuan publik, termasuk karnaval Venesia yang terkenal.

Baca Juga: Virus corona merebak di Timur Tengah, sudah enam negara terjangkit

Sepuluh kota di Lombardy, yang dekat dengan ibukota bisnis Italia Milan, dengan populasi gabungan hampir 50.000, telah diberlakukan di bawah karantina yang efektif. Langkah-langkah serupa juga diterapkan untuk sebuah kota kecil di Veneto, negara tetangga.

"Sejujurnya, tidak ada yang mengira penyebaran akan begitu agresif," gubernur wilayah Lombardy Attilio Fontana mengatakan kepada radio 102,5 RTL.

Baca Juga: Waduh, Korsel jadi pusat wabah virus corona terbesar di luar China

Sebelumnya, pihak berwenang setempat mengumumkan empat kematian baru pada hari Senin, yakni tiga pria berusia 80-an dan 62 tahun. Tiga kematian sebelumnya yang dicatat sejak Jumat juga adalah orang tua. Semua yang telah meninggal memiliki masalah kesehatan akut yang mendasarinya.

Lombardy tetap menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya dengan 172 kasus. Sedangkan Veneto, kota tetangganya, mencatatkan 33 kasus infeksi, termasuk empat di Venesia. Kota ini dipenuhi oleh turis, sebelum akhirnya pemerintah memangkas jumlah waktu karnaval dua hari lebih cepat dari jadwal.

Di tingkat nasional Italia, 27 orang dirawat di perawatan intensif, 101 dirawat di rumah sakit dan 94 dipantau di rumah, kata pejabat.

Pembatalan

Menurut Dewan Perdagangan dan Pariwisata Dunia, Italia adalah negara kelima yang paling banyak dikunjungi di dunia dan pariwisata menyumbang sekitar 13% terhadap PDB. Kini, sektor tersebut dipastikan terpukul.

"Kami telah dibanjiri oleh pembatalan kunjungan dalam beberapa hari terakhir, di restoran, hotel, di mana-mana," kata Patrizio Bertin, kepala cabang lobi perdagangan Italia Confcommercio.

Baca Juga: Karyawan Samsung terinfeksi corona, perusahaan Korsel bersiap hadapi yang terburuk

Milan, sebuah kota berpenduduk 1,3 juta orang, jauh lebih tenang dari biasanya. Ruang sidang kota yang biasanya ramai itu sepi, bar-bar yang biasanya penuh sesak sebagian besar kosong dan bahkan katedral Gotik yang mengesankan di kota itu menutup pintunya.

"Kami seharusnya hanya menghabiskan tiga hari di Milan dan kemudian pergi ke Venesia untuk karnaval, tetapi semuanya ditutup," kata turis Rusia Violla Belova, 50 tahun. Dia tampak mengenakan masker saat mengabadikan foto katedral Duomo yang tertutup.

Baca Juga: Laporan TV Jepang picu spekulasi di China: Virus corona mungkin berasal dari AS

"Saya harap kami tidak harus mempersingkat perjalanan kami," harapnya.

Demi menghentikan penyebaran virus corona, sejumlah negara Eropa memberlakukan persyaratan dan ketentuan khusus. Mauritius, misalnya, mengatakan kepada penumpang pesawat dari Lombardy dan Veneto yang baru saja tiba dengan pesawat Alitalia bahwa mereka harus masuk ke karantina jika mereka ingin tinggal.

Alitalia mengatakan 40 dari 224 penumpang dan awak pesawat terpengaruh dan memutuskan untuk segera pulang ke rumah.

Irlandia mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke bagian wilayah Italia yang terkena dampak wabah. Tunisia mengumumkan akan menangguhkan beberapa penerbangan ke Italia untuk mengurangi paparan.

Baca Juga: Dua maskapai Korsel menghentikan sementara penerbangan ke Daegu akibat virus corona

Sebelum hari Jumat, Italia telah melaporkan hanya tiga kasus virus - semuanya merupakan orang yang baru saja tiba dari kota Wuhan di China, di mana penyakit tersebut muncul akhir tahun lalu.

Otoritas kesehatan Italia merasa frustrasi oleh kegagalan mereka untuk mengidentifikasi bagaimana wabah di utara menyebar.

Baca Juga: Jumlah terinfeksi virus corona tembus 100 orang, 10 ribu warga Italia dikarantina

Dokter mengatakan, titik fokusnya adalah gugusan kota-kota yang sekarang ditutup di Lombardy, dengan penyakit ini menyebar cepat ketika pasien pertama mencari perawatan rumah sakit.

Namun, tidak ada pasien awal yang datang ke China dan para pejabat tidak tahu siapa yang membawa infeksi ke daerah tersebut.




TERBARU

[X]
×