kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Korban Sipil Terus Bertambah, AS Mulai Geram dengan Aksi Israel di Gaza


Jumat, 08 Desember 2023 / 13:13 WIB
Korban Sipil Terus Bertambah, AS Mulai Geram dengan Aksi Israel di Gaza
ILUSTRASI. Tentara Israel berdiri di dekat tank dekat perbatasan Israel dengan Lebanon di Israel utara, 16 Oktober 2023. REUTERS/Lisi Niesner


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat sepertinya mulai geram dengan operasi militer sekutunya, Israel, di jalur Gaza. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengkritik Israel karena jumlah korban tewas dari kalangan sipil terus meningkat.

Pada konferensi pers setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron di Washington hari Kamis (7/12), Blinken menyayangkan adanya perbedaan antara niat pemerintah untuk melindungi warga sipil dan korban jiwa di lapangan.

Blinken meminta Israel untuk tetap mengutamakan perlindungan warga sipil dalam setiap upayanya untuk memusnahkan Hamas.

"Tetap penting bagi Israel untuk mengutamakan perlindungan warga sipil. Masih ada kesenjangan antara niat untuk melindungi warga sipil dan hasil nyata yang kita lihat di lapangan," kata Blinken, dikutip Reuters.

Baca Juga: Ancaman Netanyahu Kepada Hizbullah: Beirut Bisa Bernasib Seperti Gaza

Tidak hanya Blinken, Presiden AS Joe Biden juga mulai mengkritik tingginya angka kematian dari kalangan sipil akibat aksi militer AS.

Gedung Putih mengatakan, Biden sempat menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membicarakan hal tersebut. Biden menekankan pentingnya Israel untuk melindungi warga sipil.

"Biden menekankan kebutuhan penting untuk melindungi warga sipil dan memisahkan penduduk sipil dari Hamas, termasuk melalui koridor yang memungkinkan orang untuk berpindah dengan aman dari wilayah permusuhan tertentu" ungkap Gedung Putih mengutip pembicaraan Biden.

Hingga hari Kamis, otoritas kesehatan Gaza mencatat lebih dari 17.170 penduduk Palestina tewas akibat serbuan militer Israel. Di saat yang sama, ada sekitar 46.000 orang lainnya yang mengalami luka-luka.

Baca Juga: 350 Warga Palestina di Gaza Kehilangan Nyawa dalam 24 Jam

Serangan terbaru Israel pada hari Rabu hingga Kamis bahkan dilaporkan telah menewaskan 350 orang. Pihak Israel mengatakan, pasukannya membunuh sejumlah pria bersenjata di Khan Younis, termasuk dua orang yang muncul dari terowongan.

Militer Israel menegaskan bahwa serangan di jantung kota Khan Younis pada hari Rabu merupakan fase baru dalam operasi militer mereka dengan misi menghabisi Hamas.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan tentara mereka saat ini sedang berperang di pusat pergerakan Hamas.

"Selama pertempuran ini, mereka yang tinggal di wilayah tersebut, keluar dari terowongan dan sebagian keluar dari rumah, kami selidiki dan periksa siapa yang terkait dengan Hamas dan siapa yang tidak, kami menahan dan menginterogasi mereka semua," kata Hagari.

Hagari mengatakan, ratusan tersangka militan telah diinterogasi sejauh ini dan banyak yang telah menyerah dalam 24 jam terakhir hingga hari Kamis.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×