Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan pada Jumat (11/4) mengonfirmasi 27 kasus baru virus corona, terendah setelah kasus harian memuncak lebih dari 900 pada akhir Februari lalu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) mengatakan, tambahan kasus baru itu membawa jumlah infeksi virus corona di Korea Selatan menjadi 10.450.
"Korban tewas naik tujuh menjadi 211 orang," kata Jeong Eun-kyeong, Direktur KCDC, Sabtu (11/4), seperti dikutip Reuters.
Kota Daegu, yang mengalami wabah besar virus corona pertama di luar China, melaporkan nol kasus baru untuk pertama kalinya sejak akhir Februari lalu.
Baca Juga: Sudah sembuh, 91 pasien di Korea kembali positif virus corona
Dengan 6.807 kasus virus corona, Daegu menyumbang lebih dari setengah dari total infeksi di Korea Selatan. Penyebaran infeksi di sebuah gereja di Daegu mendorong lonjakan kasus di negeri ginseng mulai akhir Februari.
Wabah awalnya mendorong penghitungan kasus terkonfirmasi jauh lebih tinggi dari tempat lain di luar China, sebelum Korea SelatanĀ melakukan tes virus massal dan langkah-langkah jarak sosial untuk menurunkan jumlahnya.
Hanya, Korea Selatan pada Jumat (10/4) melaporkan 91 pasien yang sembuh dari virus corona baru kembali positif Covid-19. Jeong bilang, kemungkinan virus corona "aktif kembali" dibanding pasien terinfeksi ulang.
Baca Juga: Di tengah upaya setop gelombang infeksi kedua, kasus corona di China naik
Tapi, para pejabat kesehatan Korea Selatan menyebutkan, masih belum jelas apa yang terjadi di balik tren pasien sembuh terjangkit virus corona lagi. Penyelidikan epidemiologis masih berlangsung.
Prospek orang yang terinfeksi ulang oleh virus corona menjadi perhatian internasional. Sebab, banyak negara berharap, populasi yang terinfeksi akan mengembangkan kekebalan yang cukup untuk mencegah kebangkitan pandemi.
Hampir 7.000 warga Korea Selatan telah pulih sepenuhnya dari Covid-19. "Jumlahnya akan meningkat, 91 hanyalah awal," kata Kim Woo-joo, profesor penyakit menular di Rumahsakit Guro Universitas Korea, seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Kasus positif corona di AS sudah melampaui setengah juta orang
Menurut Kim, pasien yang sembuh dari virus corona kemungkinan "kambuh" daripada terinfeksi ulang.
Hanya, para ahli kesehatan lainnya mengungkapkan, hasil tes juga bisa salah, atau sisa-sisa virus masih ada di sistem pasien tetapi tidak menular atau membahayakan diri atau orang lain.
"Ada interpretasi yang berbeda dan banyak variabel," kata Jung Ki-suck, profesor kedokteran paru di Hallym University Sacred Heart Hospital seperti dikutip Reuters. "Pemerintah perlu membuat tanggapan untuk masing-masing variabel ini".