kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Selatan amankan pasokan vaksin Covid-19 untuk 44 juta penduduknya


Selasa, 08 Desember 2020 / 10:31 WIB
Korea Selatan amankan pasokan vaksin Covid-19 untuk 44 juta penduduknya
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Korea Selatan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Selatan mengumumkan telah menandatangani kesepakatan untuk menyediakan vaksin virus corona bagi 44 juta penduduknya di tahun depan. Ini merupakan bagian dari peperangan negara tersebut  terhadap gelombang infeksi ketiga.

Pemerintah telah mengatur untuk membeli masing-masing 20 juta dosis dari AstraZeneca Plc, Pfizer Inc, dan Moderna Inc, dan 4 juta dosis lagi dari Johnson & Johnson's Janssen. 

Selasa (8/12), Menteri Kesehatan Park Neung-hoo menjelaskan, jumlah itu cukup untuk menutupi hingga 34 juta penduduk Korea Selatan. Sementara, untuk 10 juta vaksin lainnya akan diperoleh melalui proyek vaksin global dari Organisasi Kesehatan Dunia, yang dikenal sebagai COVAX.

Baca Juga: Korut punya fasilitas karantina Covid-19 rahasia, 50.000 orang diprediksi sudah tewas

"Kami awalnya berencana untuk mengamankan vaksin untuk 30 juta orang tetapi memutuskan untuk membeli lebih banyak, karena ada ketidakpastian atas keberhasilan calon vaksin dan persaingan yang ketat antar negara untuk pembelian awal," jelas dia dalam brifing harian. 

Pengiriman vaksin akan dimulai paling lambat bulan Maret, tetapi pihak berwenang akan mengamati bagaimana vaksin bekerja di negara lain selama beberapa bulan untuk memastikan keamanan. 

Vaksinasi secara luas kemungkinan besar baru akan dimulai pada paruh kedua tahun depan.

Park menambahkan, terlepas dari lonjakan kasus saat ini, keberhasilan Korea Selatan dalam meredam gelombang sebelumnya membuat pemerintah tidak perlu terburu-buru memberikan vaksin.

"Kami tidak melihat kebutuhan untuk segera memulai vaksinasi tanpa memastikan bahwa risiko vaksin telah diverifikasi," ujar dia.

Vaksin pertama kemungkinan besar akan diberikan kepada pekerja medis, orang tua dan orang yang rentan secara medis, dan pekerja sosial.




TERBARU

[X]
×