Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Hari ini, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 594 kasus virus corona baru hingga tengah malam Senin (7/12). Ini membuat total kasus virus corona di Korea Selatan menjadi 38.755, dengan 552 kematian.
Tidak seperti dua gelombang infeksi sebelumnya di Korea Selatan, yang sebagian besar berfokus pada beberapa fasilitas atau acara, gelombang baru ini didorong oleh kelompok yang lebih kecil dan lebih sulit dilacak yang berasal di dalam dan sekitar wilayah ibu kota Seoul yang padat penduduk.
Wakil Menteri Kesehatan Kang Do-tae menambahkan, pemerintah tidak dapat melacak asal dari 26% kasus, dan tingkat kepositifan melonjak hampir empat kali lipat dalam sebulan menjadi sekitar 4%.
"Jika jarak sosial tidak diterapkan dengan benar, wabah di wilayah Seoul yang lebih besar akan menyebabkan penularan yang lebih besar secara nasional," kata Kang pada pertemuan pejabat kesehatan menurut transkrip dari kementerian kesehatan.
Baca Juga: Terapkan jarak sosial lebih ketat, Seoul dan sekitarnya tutup 130.000 fasilitas
Otoritas kesehatan memperkirakan kasus harian akan berkisar antara 550 dan 750 di minggu ini, dan kemungkinan melonjak hingga 900 pada pekan depan.
Jika prediksi seperti itu akurat, Kang mengatakan sistem kesehatan di Korea Selatan mungkin runtuh.
"Mungkin ada situasi berbahaya di mana menjadi sulit, tidak hanya untuk merawat pasien Covid-19 tetapi juga untuk menyediakan layanan medis penting lainnya," ujar dia.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada hari Senin menyerukan pengujian virus corona yang diperluas dan pelacakan yang lebih menyeluruh karena infeksi terus meningkat meskipun pemberlakuan langkah-langkah jarak sosial yang semakin ketat.