kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Korea Selatan Gerak Cepat Usai Kena Tarif Resiprokal 25% oleh Donald Trump


Kamis, 03 April 2025 / 11:29 WIB
Korea Selatan Gerak Cepat Usai Kena Tarif Resiprokal 25% oleh Donald Trump
ILUSTRASI. Bendera Korea Selatan dan Amerika berkibar bersebelahan di Yongin, Korea Selatan, 23 Agustus 2016


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menabuh genderang perang tarif. Sejumlah negara tak tinggal diam saat ekonominya terancam kebijakan yang baru dikeluarkan tersebut.

Salah satunya, Penjabat Presiden Korea Selatan Han Duck-soo yang menyerukan perundingan dengan pejabat AS untuk melindungi ekonomi sekaligus mencari langkah-langkah dukungan darurat bagi pelaku bisnis.

Maklum, negara yang bergantung pada ekspor ini menghadapi tarif timbal sebesar 25% untuk mengekspor produk ke Negeri Paman Sam.

Han meminta menteri industri untuk menganalisis isi tarif dan secara aktif bernegosiasi dengan Washington untuk meminimalkan dampaknya.

Baca Juga: Ini Daftar Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, Ada Indonesia

"Karena perang dagang global telah menjadi kenyataan, pemerintah harus mengerahkan semua kemampuannya untuk mengatasi krisis perdagangan," kata Han dalam sebuah pertemuan dengan menteri keuangan dan pejabat tinggi lainnya seperti dilaporkan Reuters.

Kementerian Industri Korea juga mengatakan Seoul akan melakukan konsultasi dengan pejabat senior dan pejabat tingkat pekerja AS mengenai tarif.

Sebelumnya, Trump menyoroti sekutunya di Asia seperti Korea Selatan dan Jepang dengan menuduh mereka sebagai salah satu pelanggar terburuk karena melakukan praktik perdagangan yang tidak adil terhadap Amerika Serikat.

Baca Juga: China Desak AS Batalkan Kebijakan Tarif Timbal Balik

Sementara, analis mengatakan penerapan tarif tinggi oleh Trump menimbulkan kekhawatiran atas ekonomi yang bergantung pada ekspor. "Untuk ekonomi domestik, pukulan yang signifikan tidak akan dapat dihindari," kata ekonom iM Securities, Park Sang-hyun.

"Jelas bahwa produk ekspor utama seperti mobil akan terpukul keras, dan ekspor ke AS melalui basis produksi di Vietnam juga akan terpukul keras," kata Park dalam sebuah catatan.

Selanjutnya: Ini Daftar Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, Ada Indonesia

Menarik Dibaca: Kumpulan Gift Code Ojol The Game 3 April 2025 Terupdate dari Codexplore




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×