kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.258   290,15   4,86%
  • KOMPAS100 892   48,76   5,78%
  • LQ45 707   37,48   5,60%
  • ISSI 193   7,24   3,90%
  • IDX30 373   20,10   5,69%
  • IDXHIDIV20 451   18,91   4,38%
  • IDX80 101   5,72   5,98%
  • IDXV30 106   4,69   4,63%
  • IDXQ30 123   5,34   4,53%

Korea Selatan: Kami sekarang adalah negara yang bisa memilih antara AS dan China


Kamis, 04 Juni 2020 / 14:18 WIB
Korea Selatan: Kami sekarang adalah negara yang bisa memilih antara AS dan China
ILUSTRASI. Peserta membawa obor saat berlakunya kembali Gerakan Kemerdekaan Pertama Maret melawan pemerintahan kolonial Jepang di Cheonan, Korea Selatan, 28 Februari 2019. REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Duta Besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat (AS) mengatakan, negaranya sekarang berada dalam posisi untuk "memilih" antara AS dan China di tengah persaingan yang semakin ketat.

Ketegangan AS dan China berkobar mengenai pertanggungjawaban atas pandemi virus corona baru dan langkah Beijing untuk mengekang  kebebasan sipil di Hong Kong lewat Undang-Undang Keamanan Nasional.

Ada kekhawatiran, Seoul, sekutu Washington dan mitra strategis Beijing, mungkin menghadapi tekanan untuk bersatu di belakang kedua pihak.

Baca Juga: Situasi tambah panas, AS kirim rudal pencegat ke pangkalan mereka di Korea

"Sudah jelas, dalam tatanan internasional baru era pasca-corona, persaingan AS-China akan memegang tempat yang signifikan," kata Duta Besar Korea Selatan untuk AS Lee Soo-hyuck dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/6).

"Saya merasa bangga, kami sekarang adalah negara yang bisa memilih (antara AS dan China), tidak dipaksa untuk memilih," ujarnya seperti dikutip Yonhap.

"Seperti yang kami lakukan dalam tanggapan kami terhadap virus corona, jika kami dengan bijak menyelesaikan berbagai masalah sejalan dengan kepentingan nasional kami, berdasarkan pada demokrasi, partisipasi masyarakat, hak asasi manusia, dan keterbukaan, saya percaya kami akan bisa meningkatkan ruang diplomatik kami di masalah internasional utama," kata Lee.

Baca Juga: China meradang, AS pasok rudal THAAD pengganti ke Korea Selatan



TERBARU

[X]
×