kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Korea Selatan: Kami sekarang adalah negara yang bisa memilih antara AS dan China


Kamis, 04 Juni 2020 / 14:18 WIB
Korea Selatan: Kami sekarang adalah negara yang bisa memilih antara AS dan China
ILUSTRASI. Peserta membawa obor saat berlakunya kembali Gerakan Kemerdekaan Pertama Maret melawan pemerintahan kolonial Jepang di Cheonan, Korea Selatan, 28 Februari 2019. REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

Undangan Presiden AS Donald Trump ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT Kelompok Tujuh (G7) yang diperluas adalah contohnya, menurut Lee. Trump mengundang Korea Selatan, Australia, India, dan Rusia ke KTT G7.

"Itu mencerminkan perubahan paradigma dalam tatanan dunia," ujarnya. "Jika KTT G11 atau G12 diwujudkan, itu akan menjadi titik balik penting bagi tatanan baru di era pasca-corona".

Dan, Korea Selatan telah menerima undangan untuk mengambil bagian dalam membentuk dan mengelola tatanan dunia baru itu.

Baca Juga: Trump anggap anggota G7 jadoel, akan undang Rusia, Korsel, dan India

Terkait Semenanjung Korea, Lee menyebutkan, Korea Selatan dan AS terus berkomunikasi mengenai pembagian beban dan masalah di wilayah tersebut. 

"Terutama ketika menyangkut Korea Utara atau program nuklirnya, Korea Selatan dan AS mengadakan diskusi yang bermakna untuk memastikan kami dapat menanggapi situasi apa pun," katanya.




TERBARU

[X]
×