kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Trump anggap anggota G7 jadoel, akan undang Rusia, Korsel, dan India


Minggu, 31 Mei 2020 / 12:59 WIB
Trump anggap anggota G7 jadoel, akan undang Rusia, Korsel, dan India
ILUSTRASI. G7 summit di Biarritz, Prancis, 25 Agustus 2019. REUTERS/Dylan Martinez/Pool TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia akan menunda pertemuan G7 yang ia harapkan akan diadakan bulan depan hingga September. Trump ingin memperluas daftar undangan termasuk Australia, Rusia, Selatan. Korea dan India.

Berbicara kepada wartawan di Air Force One saat kembali ke Washington dari Cape Canaveral di Florida, Trump mengatakan G7, yang mengelompokkan ekonomi-ekonomi paling maju di dunia, adalah "kelompok negara yang sangat ketinggalan zaman" dalam format saat ini.

"Saya menunda itu karena saya tidak merasa bahwa sebagai G7 itu benar mewakili apa yang terjadi di dunia," kata Trump.

Baca Juga: Korea Utara dukung China soal Hong Kong, kecam campur tangan AS

Tidak jelas apakah keinginan Trump untuk mengundang negara-negara tambahan adalah tawaran untuk memperluas G7 secara permanen. Pada beberapa kesempatan sebelumnya, ia menyarankan Rusia ditambahkan, mengingat apa yang ia sebut sebagai kepentingan strategis global Moskow.

Rusia diusir dari apa yang kemudian menjadi G8 pada 2014 semasa Barack Obama menjadi Presiden AS, setelah Moskow mencaplok wilayah Crimea dari Ukraina. Rusia masih memegang wilayah itu, dan berbagai pemerintah G7 telah menolak panggilan sebelumnya dari Trump untuk menerima kembali Moskow.

Juru bicara Gedung Putih Alyssa Farah mengatakan Trump ingin negara-negara itu membahas China di KTT G7.

Trump telah membatalkan pertemuan G7 secara pribadi yang dijadwalkan pada Maret ketika virus menyebar, tetapi baru-baru ini berusaha untuk menghidupkannya kembali.

Baca Juga: Stop sumbangan, berikut deretan kekecewaan Presiden Trump ke WHO

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung gagasan pertemuan langsung, menurut Gedung Putih, tetapi Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak untuk mendukungnya dengan alasan terlalu risiko terkait kesehatan. Minggu ini Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia tidak bisa hadir.

Korea Selatan mengetahui undangan Trump dan akan membahas masalah ini dengan Amerika Serikat, kata seorang pejabat pemerintah di Seoul kepada Reuters, Minggu.

G7 berisi Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang, Jerman, Italia dan Kanada, dan Uni Eropa juga hadir.

(Pelaporan oleh Steve Holland; Pelaporan tambahan oleh Hyonhee Shin di Seoul; Penulisan oleh Andy Sullivan dan Mike Stone; Editing oleh Daniel Wallis, Paul Simao dan William Mallard)


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×