Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden Lee Jae Myung mengungkapkan, Korea Selatan berencana membuka pasar valuta asing (valas) untuk perdagangan 24 jam penuh demi memberikan akses yang lebih mudah bagi investor asing.
“Ada banyak keterbatasan waktu di pasar perdagangan valuta asing, namun kami berencana menghapus hampir seluruhnya,” kata Lee dalam acara investor di New York pada Kamis (25/9/2025), menurut laporan media pool.
Baca Juga: Harga Kedelai AS Melemah untuk Pekan Kedua Jumat (26/9), China Absen dari Pasar
Lee menambahkan, pemerintah juga akan segera menangani ketiadaan pasar won di luar negeri (offshore won market), yang selama ini menjadi salah satu alasan penyedia indeks global Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengklasifikasikan Korea Selatan sebagai pasar berkembang (emerging market).
Sejak menjabat, pemerintahan Lee telah meluncurkan berbagai reformasi untuk mendorong pasar saham domestik, termasuk membentuk satuan tugas guna meraih status pasar maju dari MSCI.
Langkah-langkah tersebut turut mendorong indeks acuan KOSPI mencetak rekor tertinggi.
Korea Selatan sebelumnya menerapkan kontrol ketat terhadap kebijakan mata uang setelah krisis finansial Asia akhir 1990-an yang memicu arus keluar modal besar-besaran.
Baca Juga: Presiden Korsel Tekankan Rasionalitas Dagang dalam Pembicaraan dengan AS
Namun, sejak paruh kedua 2024, pemerintah mulai membuka pasar valuta asing domestik secara bertahap bagi investor asing.
Saat ini, pasar valas Korea Selatan dibuka mulai pukul 9 pagi hingga 2 dini hari waktu setempat, dibandingkan sebelumnya yang hanya hingga 15.30 sore, untuk mencakup jam perdagangan London.
Seorang pejabat senior Kementerian Keuangan menambahkan bahwa rencana selanjutnya adalah memperbolehkan transaksi won di luar negeri serta membangun jaringan komputer valas 24 jam di Bank of Korea.
Langkah ini memerlukan perubahan regulasi namun tidak membutuhkan persetujuan parlemen, jelas Kim Jae-hwan, Direktur Jenderal di kementerian tersebut.
Pernyataan Lee muncul di tengah mandeknya pembicaraan dagang dengan AS terkait implikasi valas dari paket investasi senilai US$350 miliar yang dijanjikan Seoul.
“US$350 miliar dari Korea Selatan sudah di depan mata,” kata Presiden AS Donald Trump pada Kamis (25/9), dikutip kantor berita Yonhap.
Baca Juga: Bursa Asia Melemah di Pagi Ini (26/9), Terseret Pelemahan Saham Perusahaan Farmasi
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick juga disebut baru-baru ini berdiskusi dengan Seoul mengenai kemungkinan sedikit menaikkan angka US$350 miliar tersebut, menurut laporan Wall Street Journal yang mengutip sumber.
Sementara itu, won melemah ke level terendah sejak pertengahan Mei di posisi 1.410,8 per dolar AS pada perdagangan Asia Jumat pagi, menandai pelemahan empat hari berturut-turut.