Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
SEOUL. Korea Utara hari ini, Senin (22/5) mengumumkan, telah sukses mengetes misil jarak-menengah berbahan bakar padat, kemarin. Berdasarkan kantor berita setempat KCNA, Presiden Korut Kim Jong-Un telah menyetujui roket Pukguksong-2 untuk digunakan sebagai panduan di negara tersebut.
"Dengan bangga mengatakan, misil ini sangat akurat dan Pukguksong-2 adalah senjata strategis yang sukses, Kim Jong-un telah menyetujui untuk penempatan sistem senjata ini di lapangan," tulis KCNA. Korut mengklaim, misil ini juga bisa menggapai Hawai dan Alaska.
Korea Selatan mengkonfirmasi uji coba misil Korut yang dilakukaan Minggu. Misil ini, terbang sejauh 500 kilometer, dengan ketinggian 560 km, dan mendarat di bagian utara pesisir timur.
Bisa dibilang, misil ini merupakan kesuksesan kedua yang diklaim Korut setelah pekan lalu menerbangkan roket sejauh 700 kilometer, mendarat dekat laut Jepang.
Korea Utara mengabaikan kecaman banyak pihak untuk tidak mengembangkan sistem misil dan nuklinrnya, termasuk dari aliansinya, China. Hari Sabtu lalu,
Pakar misil menilai, Korea Utara membesar-besarkan kemampuan misilnya yang disebut mencapai daratan Amerika Serikat. David Wright, Co-Director di Global Security Program mengatakan, butuh waktu puluhan tahun untuk mengembangkan misil jarak-menengah seperti yang diuji coba Korut untuk menjadi rudal balistik antarbenua. Bahkan untuk negara besar seperti China dan Prancis.
"Ini tak akan segera terjadi. Tapi, akan tiba waktunya, Korea Utara bisa melakukannya," kata Wright.
Amerika Serikat, di tengah kunjungan Presiden Donald Trump ke Arab Saudi mengatakan, tetap mengawasi tindakan Korut. Menlu AS Rex Tillerson mengatakan, akan tetap mengedepankan langkah diplomasi untuk menekan Korea Utara.