Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemerintah Korea Utara pada hari Selasa (10/10) mengeluarkan pernyataan tegas dengan menyalahkan Israel atas meningkatnya eskalasi konflik di Gaza beberapa hari terakhir.
Surat kabar nasional Korea Utara, Rodong Sinmun, mengabarkan bahwa pemerintah Pyongyang menilai serangan Hamas adalah konsekuensi dari tindakan kriminal Israel yang tiada henti terhadap rakyat Palestina.
"Konflik bersenjata skala besar telah terjadi antara Hamas Palestina dan Israel. Komunitas internasional menyebut konflik tersebut merupakan konsekuensi dari tindakan kriminal Israel yang tiada henti terhadap rakyat Palestina," tulis Rodong Sinmun, dikutip Yonhap.
Baca Juga: Kremlin: AS Gunakan Pendekatan Destruktif dalam Perang Palestina-Israel
Lebih lanjut, surat kabar yang dikelola Partai Buruh Korea Utara itu menegaskan bahwa solusi mendasar dari konflik tersebut adalah berdirinya negara Palestina yang merdeka.
Pesan tersebut merupakan tanggapan pertama Korea Utara terhadap konflik tersebut setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel hari Sabtu (7/10) lalu, tepat pada hari libur Yahudi.
Pesan ini juga keluar beberapa hari setelah Pyongyang mengecam tentara Israel karena membunuh warga Palestina dalam insiden terpisah yang terjadi menjelang konflik.
Baca Juga: Mengenal Hamas: Asal-Usul, Tujuan Gerakan, dan Pendukungnya
Dukungan Korea Utara kepada Hamas itu segera dibalas oleh Barat. Radio Free Asia, outlet media yang berbasis di Washington, melaporkan dugaan penggunaan senjata Korea Utara oleh pejuang Hamas.
Lewat akun X, mereka menyebut bahwa salah satu pejuang Hamas memegang roket fragmentasi berdaya ledak tinggi F-7 yang diproduksi di Korea Utara, yang memang telah diekspor ke Timur Tengah di masa lalu.
Sayangnya media tersebut tidak menjelaskan apakah Korea Utara secara langsung memasok senjata tersebut ke Hamas atau apakah senjata tersebut diberikan melalui transaksi yang melibatkan negara lain.