kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Korea Utara Mulai Merancang Pembangunan Ekonomi di Wilayah Luar Ibu Kota


Senin, 22 Januari 2024 / 14:13 WIB
Korea Utara Mulai Merancang Pembangunan Ekonomi di Wilayah Luar Ibu Kota
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan arahan lapangan di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis oleh Korean Central News Agency (KCNA) Korea Utara pada 21 Agustus 2023.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Korea Utara sepertinya mulai mempersiapkan diri untuk membangun wilayah provinsi di luar ibu kota Pyongyang demi pemerataan ekonomi.

Surat kabar nasional Korea Utara, Rodong Sinmun, pada hari Senin (22/1) mengatakan bahwa pengembangan perekonomian di daerah provinsi merupakan "tugas penting" yang sudah tidak dapat ditunda atau diabaikan.

Tulisan mengenai pembangunan wilayah luar ibu kota itu muncul satu pekan setelah Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memerintahkan pembangunan pabrik modern di 20 wilayah regional per tahun.

Baca Juga: Korea Utara Melakukan Uji Coba Sistem Senjata Nuklir Bawah Laut

Melalui program itu, Kim berharap kualitas hidup masyarakat di daerah akan lebih terjamin selama beberapa dekade ke depan.

Mengutip Yonhap, Rodong Sinmun secara khusus menjadikan Kabupaten Kimhwa di Provinsi Kangwon sebagai contoh model pengembangan yang direncanakan pemerintah.

Dijelaskan bahwa produk-produk yang diproduksi di pabrik-pabrik Kimhwa berhasil mendapatkan ulasan yang baik dari konsumen, tanpa menyebutkan produk apa saja yang dihasilkan.

Wilayah ini sering disorot dalam laporan media pemerintah, termasuk liputan kunjungan Kim ke wilayah tersebut pada bulan Oktober tahun 2020.

Baca Juga: Korea Utara Hentikan Siaran Radio, Batasi Pertukaran Pesan dengan Yonhap

Bangkit Dari Tekanan

Korea Utara yang terisolasi menjadi semakin menutup diri sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada awal 2020 lalu. 

Lewat kebijakan ketat Kim Jong Un, Korea Utara menutup semua perbatasan demi mencegah masuknya virus penyebab Covid-19, termasuk perbatasan dengan China yang selama ini jadi penyokong ekonomi pentingnya.

Minimnya bantuan yang masuk dari luar negeri secara perlahan mulai memberikan tekanan pada ekonomi negara. 

Korea Utara juga sering dilanda bencana alam berupa banjir dan badai yang menghancurkan sejumlah wilayah pertanian vital.

Belum cukup sampai di situ, Korea Utara berada di bawah sanksi PBB yang lebih ketat, yang antara lain menyerukan larangan ekspor batu bara dan sumber daya mineral lainnya untuk memutus akses Korea Utara terhadap mata uang keras.

Korea Utara telah menekankan pentingnya pembangunan ekonomi dan memperkuat peran Kabinet pusat kendali di tengah kekurangan pangan dan kesulitan ekonomi yang parah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×