Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Lembaga think tank Korea Selatan memprediksikan, Korea Utara akan melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) di awal 2021, bertepatan dengan periode awal Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Melansir dari Yonhap, uji coba akan Korea Utara lakukan bila pembicaraan nuklir antara Korea Utara dan AS kembali terhenti di bawah kepemimpinan Biden.
Di masa lalu, Korea Utara memang cukup sering melakukan provokasi militer dengan tujuan untuk menguji pendekatan AS di bawah kepemimpinan presiden baru. Joe Biden akan dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021 mendatang.
Dalam serangkaian kampanyenya, Biden menyiratkan akan mengambil langkah yang cukup berhati-hati saat berdialog dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, cukup berbeda dengan Donald Trump. Pembicaraan denuklirisasi kemungkinan berjalan lebih lambat.
"Susunan kebijakan luar negeri dan pendekatan kebijakan dasar Biden jelas menunjukkan, AS akan mengubah 180 derajat ke metode bottom-up, sebagai lawan dari metode top-down (yang diterapkan Trump)," ungkap Asan Institute for Policy Studies kepada Yonhap.
Baca Juga: China mulai produksi varian baru jet tempur J-11B dengan radar yang lebih canggih
Bedasarkan hal tersebut, Korea Utara mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan uji coba penembakan ICBM untuk melihat respons AS ke depan.
Pembicaraan denuklirisasi antara AS dan Korea Utara terhenti sejak KTT Trump dan Kim di Hanoi, Vietnam, pada awal 2019 lalu tidak menghasilkan kesepakatan.
Lembaga think tank tersebut juga memperkirakan skenario lain, di mana akan ada uji coba rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) atau rudal jarak pendek lebih dahulu untuk melihat reaksi AS.
Skenario pertama yang Asan Institute for Policy Studies prediksi adalah Korea Utara bisa meluncurkan ICBM dari awal untuk merusak prinsip-prinsip diplomasi Biden dan berusaha untuk diakui sebagai negara bersenjata nuklir. Skenario ini lebih mungkin terjadi.