kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,39   4,99   0.55%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korsel Bakal Kucurkan Uang Tunai Rp 1,1 Miliar untuk Setiap Anak yang Lahir, Mengapa?


Selasa, 30 April 2024 / 04:49 WIB
Korsel Bakal Kucurkan Uang Tunai Rp 1,1 Miliar untuk Setiap Anak yang Lahir, Mengapa?
ILUSTRASI. Korea Selatan kini tengah menghadapi penurunan populasi akibat rendahnya angka kelahiran. REUTERS/Carlos Barria


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan kini tengah menghadapi penurunan populasi akibat rendahnya angka kelahiran. 

Dalam upaya untuk meningkatkan angka kelahiran yang buruk, pemerintah Korea Selatan sedang menjajaki insentif paling besar yang pernah ada, yakni uang tunai sebesar 100 juta won atau setara dengan Rp 1,1 miliar (kurs 11,82) untuk setiap bayi yang lahir.

Melansir The Straits Times, Komisi Anti-Korupsi dan Hak-Hak Sipil yang dikelola negara pada tanggal 17 April memulai survei untuk mengukur opini publik mengenai gagasan tersebut.

“Melalui survei ini, kami berencana untuk mengevaluasi kembali kebijakan promosi kelahiran di negara tersebut untuk menentukan apakah subsidi keuangan langsung dapat menjadi solusi yang efektif,” kata komisi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya peringatan atas krisis demografi yang akan terjadi di Korea Selatan, dengan angka kelahiran nasional mencapai rekor terendah yaitu 0,72 individu per wanita pada tahun 2023.

Angka ini diproyeksikan akan semakin menurun menjadi 0,6 pada tahun 2024.

Penurunan angka kelahiran yang terus berlanjut memicu kritik bahwa kebijakan pemerintah yang ada tidak efektif.

Baca Juga: Perdana Menteri Singapura Berharap Angka Kelahiran Bayi Bertambah di Tahun Naga

Survei online ini menanyakan empat pertanyaan, termasuk apakah insentif finansial akan memotivasi responden untuk memiliki anak dan apakah mereka yakin pengeluaran sekitar 22 triliun won per tahun untuk program ini dapat diterima.

Angka ini mewakili sekitar setengah anggaran nasional yang dialokasikan untuk inisiatif tingkat kelahiran rendah, yaitu 48 triliun won per tahun.

Saat ini, orang tua di Korea yang memiliki anak menerima jumlah berkisar antara 35 juta won hingga 50 juta won melalui berbagai program insentif dan dukungan sejak lahir hingga anak mencapai usia 7 tahun.

Mengutip The Independent, pemerintah mempunyai ide untuk memberikan uang insentif dalam jumlah besar setelah bos sebuah perusahaan Korea Selatan menawarkan karyawannya hingga 100 juta won untuk memiliki anak dan membantu meningkatkan angka kelahiran di negara tersebut. 

Baca Juga: Dua Tahun Berturut, Jumlah Penduduk China Menyusut

Booyoung Group, sebuah perusahaan konstruksi yang berbasis di Seoul, berencana membayar karyawannya sebesar 100 juta won Korea setiap kali mereka memiliki bayi.

Perusahaan juga akan membayar total 7 miliar won Korea tunai kepada sejumlah karyawan yang telah memiliki 70 bayi sejak tahun 2021, tambah perusahaan tersebut. Insentif ini berlaku untuk pria dan wanita, kata juru bicara perusahaan. 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×