Sumber: Xinhua,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan telah menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba, salah satu sekutu dan teman lama Korea Utara pada era Perang Dingin.
Hal tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Rabu (14/2/2024).
Melansir Reuters yang mengutip pernyataan kementerian tersebut, melalui pertukaran surat antara perwakilan PBB di New York, kedua negara sepakat untuk membuka hubungan diplomatik di tingkat duta besar.
Mengutip Xinhua, Korea Selatan menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba melalui pertukaran surat resmi di New York.
Kementerian mengatakan hubungan diplomatik yang terjalin merupakan titik balik penting bagi Korea Selatan untuk memperkuat dan memperluas diplomasi di Amerika Latin, dan mencatat bahwa hal ini akan berkontribusi pada perluasan kerja sama substansial antara kedua negara.
Sekitar 14.000 warga Korea Selatan mengunjungi Kuba setiap tahunnya sebelum merebaknya pandemi COVID-19.
Baca Juga: Kim Jong Un: Kami akan Musnahkan Musuh Jika Mereka Menggunakan Kekuatan
Perdagangan antar negara berjumlah US$ 21 juta pada tahun 2022.
Sementara itu, Reuters memberitakan, Kuba terus menjaga hubungan dekat dengan Korea Utara, dengan kesamaan ideologi sosialis dan permusuhan mereka terhadap Amerika Serikat. Dua faktor ini yang membantu mengikat mereka bersama. Kuba memiliki kedutaan besar di Pyongyang.
Menurut media pemerintah Korea Utara, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut mendiang pemimpin Kuba Fidel Castro sebagai "kawan seperjuangan". Korea Utara menerapkan tiga hari berkabung resmi pada tahun 2016 ketika Castro meninggal pada usia 90 tahun.
Baca Juga: Kim Jong Un Semakin Kehilangan Kepercayaan Rakyatnya
Hubungan diplomatik baru antara Seoul dan Havana menandai “perubahan penting” bagi Korea Selatan dalam upayanya memperkuat diplomasi di kawasan Amerika Latin, kata kementerian luar negeri dalam pernyataannya.