kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,98   13,67   1.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korsel Tingkatkan Kewaspadaan Terorisme Diplomatik di 5 Negara, Ini Penyebabnya


Jumat, 03 Mei 2024 / 05:35 WIB
Korsel Tingkatkan Kewaspadaan Terorisme Diplomatik di 5 Negara, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menaikkan tingkat kewaspadaan terorisme di lima kantor diplomatik. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Kamis (2/5/2024), Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menaikkan tingkat kewaspadaan terorisme di lima kantor diplomatik dengan alasan intelijen bahwa Korea Utara mungkin berupaya menargetkan para pejabatnya.

Melansir Reuters, lima lokasi yang dimaksud antara lain kedutaan besar Seoul di Kamboja, Laos dan Vietnam, serta konsulat di Vladivostok, Rusia, dan Shenyang, China.

Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, tingkat kewaspadaan terorisme dinaikkan dari Attention menjadi Alert. Ini merupakan tingkat tertinggi kedua di antara empat klasifikasi Korea Selatan, yang mengindikasikan kemungkinan terjadinya serangan sangat besar. 

Secara terpisah, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan mengatakan pihaknya memiliki sejumlah indikasi bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan serangan teroris terhadap pejabat diplomatik dan warga negaranya. Namun tidak menguraikan sifat ancaman tersebut.

"Pyongyang telah mengirimkan agen ke negara-negara tersebut untuk memperketat pengawasan terhadap misi Korea Selatan," kata NIS.

Kedutaan Besar Korea Utara di London tidak menanggapi panggilan telepon berulang kali untuk dimintai pendapatnya.

Baca Juga: Korsel Bakal Kucurkan Uang Tunai Rp 1,1 Miliar untuk Setiap Anak yang Lahir, Mengapa?

Media yang dikontrol pemerintah Korea Utara mengkritik tuduhan terorisme sebagai upaya yang dipimpin AS untuk mendiskreditkan lawan-lawan Washington.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri juga mengatakan Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional Korea Selatan mengadakan pertemuan pada hari Kamis untuk membahas langkah-langkah untuk melindungi kantor diplomatik dan pejabat yang bekerja di sana.

Selama Perang Dingin, Korea Utara dituduh melakukan beberapa serangan terhadap sasaran sipil, termasuk pemboman di bandara Seoul dan sebuah pesawat Korea Selatan pada tahun 1980an.

Baca Juga: Kim Jong Un Inspeksi Uji Coba Peluncuran Sejumlah Roket Ganda

Amerika Serikat kembali memasukkan Korea Utara ke dalam daftar negara sponsor terorisme pada tahun 2017, dengan alasan pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang dilakukan dengan agen saraf VX di bandara Malaysia.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×