kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.747   21,00   0,13%
  • IDX 8.417   46,45   0,55%
  • KOMPAS100 1.166   6,42   0,55%
  • LQ45 850   5,80   0,69%
  • ISSI 294   1,08   0,37%
  • IDX30 445   1,55   0,35%
  • IDXHIDIV20 514   5,58   1,10%
  • IDX80 131   0,59   0,45%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 142   1,41   1,00%

Korsel Usulkan Pembicaraan dengan Korut untuk Perjelas Garis Demarkasi Militer


Senin, 17 November 2025 / 15:37 WIB
Korsel Usulkan Pembicaraan dengan Korut untuk Perjelas Garis Demarkasi Militer
ILUSTRASI. Korea Selatan mengusulkan pembicaraan militer dengan Korea Utara untuk memperjelas Garis Demarkasi Militer (MDL) guna mencegah bentrokan. Seoul harap respons Pyongyang. KCNA via REUTERS


Sumber: Yonhap | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Selatan pada Senin mengusulkan untuk menggelar pembicaraan militer dengan Korea Utara guna membahas cara memperjelas Military Demarcation Line (MDL) atau Garis Demarkasi Militer.

Langkah ini bertujuan mencegah bentrokan tidak disengaja di sekitar perbatasan antar-Korea.

Usulan tersebut disampaikan setelah beberapa kali tentara Korea Utara—termasuk yang bersenjata—melintasi MDL secara sementara, ketika mereka bekerja di dekat perbatasan, seperti melakukan pembersihan lahan atau pemasangan ranjau di zona penyangga.

“Militer kami secara resmi mengusulkan dilaksanakannya pembicaraan antar-otoritas militer Korea Selatan dan Korea Utara untuk membahas penetapan Garis Demarkasi Militer, demi mencegah bentrokan tidak disengaja dan meredakan ketegangan militer,” kata Kim Hong-cheol, Wakil Menteri Kebijakan Pertahanan Nasional Korea Selatan.

Baca Juga: Won Korea dan Ringgit Malaysia Melemah Paling Dalam di antara Mata Uang Asia

Kim menambahkan bahwa Seoul mengharapkan respons positif dan cepat dari Pyongyang, karena proposal tersebut bertujuan menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea dan memulihkan kepercayaan militer antar kedua negara.

Ia juga menyatakan bahwa Korea Selatan terbuka untuk berdiskusi mengenai detail pertemuan, termasuk lokasi dan jadwalnya.

Penanda Perbatasan Rusak Sejak 1953

Dalam pernyataannya, Kim menjelaskan bahwa pelanggaran MDL oleh tentara Korea Utara tampaknya terjadi karena penanda perbatasan darat yang dipasang pada tahun 1953, saat penandatanganan gencatan senjata, telah mengalami kerusakan.

Baca Juga: Pasukan Korea Utara Bantu Rusia Bersihkan Ranjau di Kursk Usai Mengusir Ukraina

Oleh karena itu, pembicaraan diperlukan untuk menegaskan kembali batas yang tepat guna mencegah insiden ketegangan di masa depan.

Belum Jelas Apakah Korut Akan Merespons

Masih belum diketahui apakah Korea Utara akan menanggapi usulan terbaru ini. Pyongyang hingga kini belum merespons seruan dialog yang berulang kali disampaikan oleh Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung.

Kedua Korea terakhir kali mengadakan pembicaraan militer tingkat jenderal pada 2018. Sejak tahun 2000, mereka telah menggelar dua kali pertemuan tingkat menteri dan 40 pertemuan tingkat kerja, menurut data Kementerian Pertahanan Korsel.

Selanjutnya: Prabowo Bakal Kejar Uang Hasil Korupsi untuk Danai Program Pendidikan

Menarik Dibaca: Ramalan Keuangan Shio Tahun 2026, Siapa Paling Berpotensi Kaya?


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×