Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan
PYONGYANG. Korea Utara (Korut) mengancam akan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Pasifik dan Jepang. Ancaman ini merupakan respon balasan atas langkah AS yang menerbangkan pesawat pembom B-52 di atas Korea dalam latihan militer gabungan AS-Korea Selatan (Korsel).
Sehari sebelumnya, Korea Utara mengecam penerbangan B-52 Stratofortress sebagai sebuah provokasi yang tak termaafkan. Televisi pemerintah di Korea Utara memberitakan, Kamis (21/3), juru bicara milter Korut yang tidak disebut namanya mengancam akan membalas dengan serangan militer.
Pentagon menerbangkan B-52 langsung dari Pangkalan Angkatan Udara (AU) AS di Guam, Pasific. Pesawat itu ikut ambil bagian dalam latihan militer bersama yang dianggap Korea Utara sebagai persiapan invasi.
Sebenarnya, sudah beberapa kali pesawat B-52 ikut serta dalam latihan militer dengan Korea Selatan. Bedanya, kali ini, Pentagon Pentagon mengakui, penerbangan B-52, yang mampu membawa rudal nuklir, sebagai peringatan kepada Korea Utara bahwa AS siap melindungi Korsel.
Cuma, menurut The Telegraph, ancaman ini tak membuat Korut gentar. Negara komunis itu malah mengancam akan menyerang AS. "Kami tak bisa menoleriri AS menggelar latihan serangan nuklir, menjadikan negara kami sebagai target, dan membuat latihan itu sebagai sebuah peringatan," kata juru bicara Angkatan Bersenjata Korea Utara.
Militer Korut bahkan mengancam, akan meluncurkan serangan nuklir kepada Pangkalan AS. "Sebaiknya AS jangan melupakan bahwa pangkalan Andersen di Pasifik dan Pangkalan AL di pulau utama Jepang dan Okinawa, berada dalam jangkauan misil jarak jauh kami," tambah si juru bicara.
Korut bahkan menyatakan, jika AS mengancam dengan senjata nuklir, Korut akan merespons dengan serangan nuklir yang lebih kuat. Karena itu, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel telah memutuskan untuk memperkuat pertahanan misil di sepanjang pesisir barat AS untuk mengantisipasi ancaman dari rezim Korea Utara.