Sumber: Bloomberg/KOMPAS.com | Editor: Amal Ihsan
SEOUL. Amerika Serikat (AS), Selasa (19/3), menerbangkan sebuah pesawat pengebom B-52 Stratofortress dalam sebuah misi latihan di wilayah udara Korea Selatan. Pesawat ini mampu mengangkut bom atau rudal dengan hulu ledak nuklir
Juru bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon) George Little mengungkapkan, penerbangan B-52 ini mengirim pesan yang tegas kepada Korea Utara, bahwa AS berkomitmen dan memiliki kapasitas untuk melindungi Korea Selatan dari serangan Korea Utara, termasuk serangan nuklir.
Little mengatakan pesawat B-52 Stratofortress itu berasal dari Pangkalan Angkatan Udara AS di Guam. Pasifik. Pesawat ini terbang melintasi Korea Selatan sebagai bagian dari latihan militer gabungan kedua negara. "Pesawat pengebom B-52 Stratofortress ini dapat menjalankan sejumlah misi, termasuk membawa hulu ledak konvensional ataupun nuklir," ujar Little.
Pesawat pengebom yang ditakuti tersebut sudah pernah ikut serta dalam latihan sebelumnya. Namun, Little menambahkan, Pentagon ingin memaksimalkan fungsi pesawat ini di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. "Kami ingin menarik perhatian atas kemampuan kami yang kami rasa penting untuk ditunjukkan di tengah kebangkitan retorika Korea Utara," tambah Little.
Pesan untuk Korea Utara ini semakin dipertegas dengan kunjungan Wakil Menteri Pertahanan AS Ashton Carter, yang berjanji bahwa AS akan menyediakan semua sumber daya militer yang diperlukan untuk melindungi Korea Selatan, termasuk "payung nuklir AS".
Sebelumnya, Amerika Serikat mengungkapkan rencana untuk meningkatkan pertahanan misilnya sebagai respons langsung ancaman serangan dari Korea Utara. Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengumumkan 14 misil pencegat sudah dipasang di Alaska, sementara sekitar 30 lainnya disiagakan di sepanjang pesisir pantai California hingga Alaska.
Pesawat pengebom B-52 Stratofortress ini mampu menempuh jarak hingga 16.000 km dan membawa 31.000 kg berbagai jenis bahan peledak seperti bom, ranjau, dan misil. B-52 mampu meluncurkan rudal nuklir tanpa memasuki wilayah udara Korea Utara untuk menghancurkan instalasi militer negara komunis tersebut.
Pesawat ini sudah menjadi bagian dari AU Amerika Serikat sejak 1955. Pesawat yang oleh personel AU AS dijuluki "Big Ugly Fat Fellow" (Kawan Besar yang Gemuk dan Jelek) atau disingkat "BUFF" ini akan bertugas hingga 2040.