Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bursa saham Korea Selatan melonjak lebih dari 1% di perdagangan awal pekan ini. Di mana, bursa saham Korea Selatan mendapat sokongan dari saham produsen chip yang mengikuti kenaikan saham perusahaan sejenis di bursa saham Amerika Serikat (AS).
Senin (22/12/2025) pukul 09.00 WIB, indeks acuan KOSPI naik 1,66% menjadi 4.087,18.
Sekedar mengingatkan, Wall Street ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, karena produsen chip Micron Technology melonjak 7% ke rekor tertinggi karena perkiraan permintaan yang kuat dan Nvidia naik 4% setelah peninjauan kebijakan AS untuk mengizinkan pengiriman ke China.
Dari dalam negeri, bursa saham Korea Selatan juga mendapat dukungan setelah pemerintah siap mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menstabilkan pasar keuangan kapan saja, jika diperlukan. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Jasa Keuangan Lee Eog-weon pada hari Minggu (21/12/2025).
Di awal perdagangan, sektor listrik dan elektronik menjadi sektor dengan kenaikan terbesar, setelah melonjak 3,32%. Sementara itu, saham produsen chip Samsung Electronics naik 3,15% dan perusahaan sejenisnya, SK Hynix, melonjak 5,12%.
Di antara saham-saham unggulan lainnya, produsen baterai LG Energy Solution naik 1,85%, sementara produsen mobil tidak banyak berubah. Perusahaan e-commerce naik, sementara produsen obat-obatan turun.
Sementara itu, saham Samsung Biologics turun 0,29%, kehilangan kenaikan awal sebesar 3%, setelah perusahaan farmasi tersebut mengatakan akan mengakuisisi fasilitas produksi obat pertamanya di AS untuk menanggapi permintaan pasar AS jangka panjang.
Investor asing melakukan pembelian bersih saham senilai 386 miliar won ($261,27 juta).
Di sisi lain, nilai tukar won dikutip pada 1.477,6 per dolar AS di platform penyelesaian domestik, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada 1.478,0.
Di pasar uang dan obligasi, kontrak berjangka Maret untuk obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,04 poin menjadi 105,37.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea Selatan tiga tahun yang paling likuid turun 2,4 basis poin menjadi 3,002%, sementara imbal hasil obligasi acuan 10 tahun naik 2,6 basis poin menjadi 3,355%. ($1 = 1.477,4000 won)













