kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kremlin: Eropa yang Jadi Penghalang untuk Operasi Gazprom


Jumat, 02 September 2022 / 05:42 WIB
Kremlin: Eropa yang Jadi Penghalang untuk Operasi Gazprom
ILUSTRASI. Kremlin menuduh Uni Eropa yang menjadi penghalang bagi operasi perusahaan energi Rusia Gazprom. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (1/9/2022), Kremlin menuduh Uni Eropa yang menjadi penghalang bagi operasi perusahaan energi Rusia Gazprom. Pasalnya, ekspor gas Rusia menurun dan pipa gas Nord Stream 1 yang penting ditutup untuk pemeliharaan.

Melansir Reuters, Chief Executive Gazprom Alexei Miller mengatakan pada hari Rabu bahwa sanksi Barat bertanggung jawab atas ketidakmampuan Siemens Energy untuk melakukan pemeliharaan rutin pada peralatan untuk pipa gas alam Nord Stream 1, yang saat ini ditutup selama tiga hari pemeliharaan.

Ditanya apakah ada risiko bahwa pipa, rute utama ekspor gas Rusia ke Eropa, dapat ditutup sama sekali, Peskov mengatakan pertanyaan itu harus ditujukan kepada Siemens Energy dan Gazprom.

"Anda tahu bahwa produsennya adalah Siemens, ini adalah peralatan berteknologi tinggi, dan Anda tidak dapat menemukan banyak perusahaan di dunia yang dapat memperbaikinya," katanya.

Baca Juga: Cadangan Gas Eropa Jelang Musim Dingin Kian Terancam, Ini Sebabnya

Dia lantas menambahkan, "Gazprom siap dan bersedia untuk terus memenuhi kewajibannya, tetapi hambatan telah dibuat di pihak Eropa - hukum dan teknis - yang mencegah Gazprom bekerja."

Kremlin mengatakan bahwa sanksi Barat terhadap Rusia, yang diberlakukan sebagai pembalasan atas kampanye militernya di Ukraina, mencegah Gazprom mengekspor gasnya secara utuh ke Eropa.

Sementara itu, Siemens Energy, yang biasanya melayani turbin, mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan oleh Gazprom di stasiun kompresor.

Sebelumnya diberitakan, Rusia kembali menghentikan pasokan gas melalui pipa utama ke Eropa pada Rabu (31/8/2022).

Ini artinya, Rusia semakin mengintensifkan pertempuran ekonomi antara Moskow dan Brussels sehingga meningkatkan prospek resesi dan penjatahan energi di beberapa negara terkaya di kawasan itu.

Baca Juga: Ada Sengketa Kontrak, Gazprom Pangkas Pasokan Gas ke Perusahaan Listrik Prancis

Melansir Reuters, menurut raksasa energi negara Rusia Gazprom, pemeliharaan di Nord Stream 1 berarti bahwa tidak ada gas yang akan mengalir ke Jerman antara pukul 01:00 GMT pada 31 Agustus dan 01:00 GMT pada 3 September.

Pemerintah Eropa khawatir Moskow dapat memperpanjang penghentian pengiriman gas sebagai pembalasan atas sanksi Barat yang dikenakan padanya setelah invasi ke Ukraina. Eropa juga menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan pasokan energi sebagai "senjata perang". Namun, Moskow membantah melakukan ini.

Pembatasan lebih lanjut untuk pasokan gas Eropa akan meningkatkan krisis energi yang telah mengirim harga gas grosir melonjak lebih dari 400% sejak Agustus lalu. Kondisi ini menciptakan krisis biaya hidup yang menyakitkan bagi konsumen dan bisnis sehingga memaksa pemerintah Eropa menghabiskan miliaran untuk meringankan beban warganya.




TERBARU

[X]
×