kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Kremlin sebut upaya menjegal vaksin Sputnik V tak akan berhasil


Selasa, 16 Maret 2021 / 20:31 WIB
Kremlin sebut upaya menjegal vaksin Sputnik V tak akan berhasil
ILUSTRASI. Kremlin sebut upaya menjegal vaksin Sputnik V tak akan berhasil


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kremlin mengatakan pada hari Selasa (16/3) bahwa tekanan terhadap beberapa negara untuk menolak membeli vaksin Sputnik V Rusia untuk melawan virus Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya. Namun Rusia optimistis upaya ini tidak akan berhasil.

Hal itu dikatakan, juru Bicara Kremlin, Dmitry Preskov, seperti dilansir Reuters, merespons laporan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang tampaknya bahwa AS mencoba menghalangi Brasil membeli vaksin Sputnik V.

Laporan tersebut, yang diterbitkan di situs web Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) AS, merinci pekerjaan Kantor Urusan Global (OGA) AS dalam memerangi pengaruh jahat di Amerika.

Laporan tersebut menguraikan upaya diplomatik badan tersebut untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai upaya oleh negara-negara, termasuk Rusia, untuk meningkatkan pengaruh mereka di kawasan tersebut, yang merugikan keselamatan dan keamanan AS.

Baca Juga: Amerika: Rusia arahkan 3 situs online untuk jelekkan vaksin Pfizer dan Moderna

“Contohnya termasuk menggunakan kantor Atase Kesehatan OGA untuk membujuk Brasil agar menolak vaksin COVID-19 Rusia,” kata laporan pemerintah.

Juru bicara Kremlin Peskov menolak berkomentar secara khusus tentang laporan itu tetapi mengatakan Rusia menentang mempolitisasi situasi seputar vaksin. "Di banyak negara skala tekanannya belum pernah terjadi sebelumnya ... upaya egois untuk memaksa negara-negara meninggalkan vaksin tidak memiliki prospek," katanya.

“Kami percaya bahwa harus ada dosis vaksin sebanyak mungkin sehingga semua negara, termasuk yang paling miskin, memiliki kesempatan untuk menghentikan pandemi,” kata Peskov.

Selanjutnya: Regulator Uni Eropa: Hati-hati terhadap vaksin Sputnik V Rusia



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×