Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Angka tersebut melonjak menjadi 12.000 miliar pound Lebanon setelah 2017, yang merupakan 86% dari total pendapatan negara, yang berjumlah sekitar 14.000 miliar pound Lebanon.
Saat ini antrian warga Lebanon di toko bahan makanan dan supermarket untuk membeli sisa barang bersubsidi merupakan pemandangan yang lazim ditemui.
Antrian di SPBU juga kerap terjadi sebagai akibat dari prosedur impor produk minyak bumi Banque Du Liban yang rumit, menyebabkan kekurangan bahan bakar.
Tentara nasional terlihat antri di dalam supermarket bersubsidi yang dialokasikan untuk membantu tentara, menunggu barang bersubsidi dibuka.
Krisis ekonomi Lebanon membuat jumlah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan meningkat menjadi antara 700.000 dan 800.000.