Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Beberapa kelompok hak asasi dan diplomat asing menyerukan untuk menahan diri dan mengutuk kekerasan di Rambukkana, di mana polisi memberlakukan jam malam pada Selasa malam.
“Penyelidikan penuh dan transparan sangat penting & hak rakyat untuk protes damai harus ditegakkan,” Duta Besar AS untuk Sri Lanka, Julie Chung, mengatakan dalam sebuah tweet.
Analis telah menandai ketidakstabilan politik sebagai risiko serius karena Sri Lanka ingin merundingkan program pinjaman dari IMF, dengan delegasi yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Ali Sabry memulai pembicaraan formal di Washington pada hari Senin.
Baca Juga: Negaranya Dilanda Krisis Ekonomi Parah, Presiden Sri Lanka Akhirnya Mengaku Bersalah
Pemerintah sedang mencari bantuan untuk membantu menambah cadangannya dan menarik pembiayaan agar dapat digunakan untuk membayar impor penting bahan bakar, makanan dan obat-obatan.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menuliskan tweet setelah pertemuan dengan Sabry pada hari Selasa bahwa mereka membahas tindakan kebijakan dan akan bekerja sama menuju pemetaan jalur menuju pemulihan #SriLanka.
Para kritikus mengatakan krisis keuangan muncul dari efek salah urus keuangan oleh pemerintah berturut-turut, diperburuk oleh pandemi virus corona, dan karena kenaikan harga bahan bakar melemahkan cadangan devisa.
Bahan bakar, listrik, makanan, dan obat-obatan hampir habis selama berminggu-minggu.