Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Di tengah melonjaknya harga rumah yang jauh melampaui pertumbuhan pendapatan, Australia resmi meluncurkan produk mortgage pertama yang dijamin oleh Bitcoin.
Melansir laman Cointelegraph pada Jumat (18/7), langkah ini membuka peluang baru bagi pemilik aset kripto untuk mengakses pasar properti tanpa harus menjual kepemilikannya.
Perusahaan fintech Block Earner meluncurkan produk ini setelah memenangkan gugatan hukum selama dua tahun melawan regulator.
Baca Juga: Diam-Diam BlackRock Serok Bitcoin Rp 6,7 Triliun, Kini Kuasai 3,6% Suplai BTC Dunia
Pada April lalu, Pengadilan Federal Australia memutuskan bahwa produk pinjaman kripto Block Earner tidak tergolong sebagai "produk keuangan" menurut Undang-Undang Korporasi, sehingga tidak memerlukan izin layanan keuangan.
Dalam skema ini, Bitcoin yang dijaminkan akan diamankan oleh platform kustodian Fireblocks dan digunakan sebagai jaminan pinjaman tunai hingga 50% dari nilai properti. Sisanya dibiayai melalui skema KPR konvensional.
Lebih dari sekadar membuka akses kepemilikan rumah bagi pemilik kripto, model ini juga memperkenalkan pendekatan baru terhadap penilaian kredit di luar metrik tradisional seperti gaji, tabungan tunai, dan dana pensiun (superannuation).
Baca Juga: Serangan Udara Israel ke Damaskus Guncang Pasar Kripto, Harga Bitcoin Turun Tajam
Tren Global: AS Juga Bergerak ke Arah Serupa
Australia bukan satu-satunya negara yang menjajaki konsep KPR berbasis aset kripto. Di Amerika Serikat (AS), otoritas perumahan juga mulai melirik potensi kripto sebagai aset yang sah dalam proses underwriting kredit pemilikan rumah.
Pada 25 Juni, Direktur FHFA William Pulte meminta Fannie Mae dan Freddie Mac untuk mengeksplorasi kemungkinan mengakui kepemilikan kripto yang tersimpan di bursa teregulasi sebagai bagian dari cadangan aset calon debitur.
Awal pekan ini, DPR AS juga mengajukan rancangan undang-undang yang mewajibkan lembaga hipotek memperbarui panduan mereka, agar kepemilikan kripto dapat diakui tanpa perlu dikonversi ke dolar, sehingga memperluas akses pembiayaan rumah bagi pemilik aset digital.
Baca Juga: Kenapa Jumlah Bitcoin Terbatas Hanya 21 Juta Koin, Apakah bisa Dicetak Lagi?
Krisis Perumahan Jadi Pendorong Inovasi
Baik Australia maupun AS sedang menghadapi krisis perumahan yang makin dalam. Harga rumah di Australia rata-rata mencapai hampir 10 kali lipat pendapatan rumah tangga, dengan Sydney berada di angka 14 kali hanya kalah dari Hong Kong.
Di AS, harga rumah median telah melampaui US$420.000, sekitar tujuh kali pendapatan rata-rata rumah tangga.
Sementara harga rumah terus naik, nilai Bitcoin justru menguat tajam melonjak hampir 87% dalam 12 bulan terakhir. Hal ini membuat rumah menjadi relatif lebih "terjangkau" bagi pemilik aset kripto.