Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis cip atau pasokan semikonduktor sudah dalam zona bahaya karena tinggal menunggu waktu bakal mencapai rekor baru. Kondisi ini bakal semakin memperumit pemulihan ekonomi global dari pandemi virus corona.
Menurut penelitian Susquehanna Financial Group yang dikutip Bloomberg, Rabu (19/5), waktu tunggu cip atau selisih antara memesan cip dan hingga pengiriman diterima, meningkat menjadi 17 minggu di bulan April. Ini merupakan waktu tunggu paling lama sejak lembaga ini melakukan penelitian pada 2017. Level ini juga meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 16 minggu.
"Waktu tunggu untuk kategori produk utama semikonduktor naik signifikan. Ini bahkan ada beberapa yang mencatatkan peningkatan waktu tunggu terbesar sejak kami melacak datanya," kata analis Susquehanna Chris Rolland dalam risetnya.
Krisis pasokan cip terus berkembang dari industri ke industri, membuat keterlambatan pengiriman produk dari produsen mobil, gim konsol, dan lemari pendingin.
Baca Juga: Seperti Ini Penyebab dan Dampak dari Kekurangan Pasokan Chip di Masa Kini
Pabrikan mobil saat ini diperkirakan telah kehilangan US$ 110 miliar penjualan tahun ini karena Ford Motor, General Motor, dan yang lainnya harus menganggurkan pabriknya lantaran kekurangan pasokan komponen semikonduktor.
Hal ini dikhawatirkan akan melemahkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja serta meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya panik pemesanan yang bisa menyebabkan distorsi di masa depan.
Industri cip dan pelanggannya mengamati waktu tunggu sebagai indikator keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Perpanjangan kesenjangan menunjukkan bahwa pembeli semikonduktor lebih bersedia berkomitmen untuk pasokan di masa mendatang demi menghindari terulangnya kekurangan.
Analis melacak angka-angka ini sebagai pertanda penimbunan yang dapat menyebabkan akumulasi terlalu banyak inventaris dan penurunan pesanan secara tiba-tiba. "Waktu tunggu yang meningkat sering kali memaksa perilaku buruk pada pelanggan, termasuk akumulasi inventaris, pembuatan stok aman, dan pemesanan ganda. Tren ini mungkin telah mendorong industri semikonduktor pada tahap awal pengiriman berlebih di atas permintaan pelanggan sebenarnya." tulis Rolland.
Situasi ini diperumit oleh kebangkitan kembali kasus virus korona di Taiwan, lokasi utama untuk pembuatan cip. Negara itu telah menutup sekolah, membatasi pertemuan sosial, dan menutup museum dan fasilitas umum. Saat bisnis dan pabrik beroperasi, pemerintah mungkin harus mempertimbangkan pembatasan yang lebih luas.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) yang merupakan pembuat cip paling canggih di dunia dan pelanggannya termasuk Apple Inc dan Qualcomm Inc.
Waktu tunggu untuk produk tertentu meningkat tajam, bahkan setelah kekurangan selama berbulan-bulan. Cip manajemen daya, misalnya, melonjak menjadi 23,7 minggu di bulan April, waktu tunggu sekitar empat minggu lebih lama dari sebulan sebelumnya. Waktu tunggu pesanan mikrokontroler industri diperpanjang tiga minggu.
Penundaan seringkali lebih buruk bagi produsen yang lebih kecil, dengan pembuat headphone menghadapi waktu tunggu lebih lama dari 52 minggu, menurut orang yang mengetahui rantai pasokan. Hal ini telah memaksa perusahaan untuk mendesain ulang produk, mengubah prioritas dan, setidaknya dalam satu kasus, sepenuhnya meninggalkan sebuah proyek, kata salah satu orang, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya tidak untuk publik.
Sekitar 70% perusahaan yang dilacak Rolland mengalami perpanjangan waktu tunggu, dibandingkan dengan 20% yang telah melihat kontrak waktu tunggu. NXP Semiconductors NV, pemasok cip mobil utama, memiliki waktu tunggu lebih dari 22 minggu sekarang, naik dari sekitar 12 minggu akhir tahun lalu. STMicroelectronics NV, pemasok cip mobil utama lainnya, melihat waktu tunggu naik lebih dari empat minggu di bulan April menjadi lebih dari 28 minggu.
