Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Deutsche Bank melakukan riset lima tahunan untuk mengetahui kualitas hidup di puluhan kota dari seluruh negara dunia.
Mengutip dbresearch.com, riset Deutsche Bank berjudul Mapping The World's Prices 2019 menjadikan 56 kota besar sebagai objek yang diamati, termasuk Ibu Kota Indonesia, Jakarta.
Lalu, ada di posisi berapakah Jakarta? Sebelum ke sana, simak dulu indikator penelitian Deutsche Bank.
Untuk menentukan tingkat kualitas hidup di sebuah kota, penelitian Deutsche Bank menggunakan sejumlah indikator. Yakni, daya beli konsumen, tingkat kriminalitas dan keamanan, ketersediaan layanan kesehatan, biaya hidup, keterjangkauan perumahan, kemacetan lalu lintas, polusi, dan iklim.
Baca Juga: Bank Dunia menyarankan pemerintah perkuat jaminan perlindungan sosial
Adapun data yang Deutsche Bank olah berasal dari harga yang dipasang di internet dan dari sumber sekunder. Untuk memastikan harga tersebut bisa dibandingkan dengan kota-kota dari berbagai negara, Deutsche Bank menggunakan harga barang atau jasa standar atau yang paling mendekati itu.
Setelah itu, harga-harga tersebut diseragamkan dengan cara dikonversikan ke dolar Amerika Serikat. Jika semua harga sudah diseragamkan, maka pemeringkatan akan lebih mudah dilakukan.
Karena data yang digunakan sangat banyak, hasil dari penelitian Deutsche Bank mungkin masih menyisakan masalah kualitas dan konsistensi.
Berdasarkan riset ini, Jakarta menempati posisi ke-52 dari 56 kota yang diteliti. Dengan demikian, Jakarta berada di posisi ke-5 dari bawah sebagai kota dengan kualitas hidup terendah.
Posisi saat ini turun delapan tingkat dari hasil penelitian yang Deutsche Bank lakukan lima tahun sebelumnya, 2014. Poin untuk Jakarta berdasarkan indikasi penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Tingkat daya beli 54
- Keamanan 44
- Ketersediaan layanan kesehatan 49
- Biaya hidup 13
- Perbandingan harga properti dengan rasio pendapatan 47
- Kemacetan lalu lintas 52
- Polusi 46
- Iklim 45.
Baca Juga: Tarif listrik 900 VA batal naik, begini dampaknya terhadap ekonomi masyarakat
Di bawah Jakarta, kota dengan kualitas hidup lebih buruk adalah Dhaka (Bangladesh), Manila (Filipina), Beijing (China), dan Lagos (Nigeria). Sebaliknya, kota dengan kualitas hidup terbaik adalah Zurich (Swiss), Wellington (Selandia Baru), Copenhagen (Denmark), Edinburgh (Inggris), dan Wina (Austria).
Survei kali ini merupakan yang ke-8 Deutsche Bank lakukan untuk mengukur harga global dan standar hidup di berbagai kota di seluruh dunia. Setiap kali survei, DB menambahkan kota-kota baru sebagai obyek penelitiannya.
Misalnya, Kairo (Mesir), Roma (Italia), dan Buenos Aires (Argentina) yang baru masuk pada penelitian 2019.
Penulis: Luthfia Ayu Azanella
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Riset Kualitas Hidup di 56 Kota Dunia, Jakarta di Posisi Berapa?"