Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Berdasarkan riset ini, Jakarta menempati posisi ke-52 dari 56 kota yang diteliti. Dengan demikian, Jakarta berada di posisi ke-5 dari bawah sebagai kota dengan kualitas hidup terendah.
Posisi saat ini turun delapan tingkat dari hasil penelitian yang Deutsche Bank lakukan lima tahun sebelumnya, 2014. Poin untuk Jakarta berdasarkan indikasi penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Tingkat daya beli 54
- Keamanan 44
- Ketersediaan layanan kesehatan 49
- Biaya hidup 13
- Perbandingan harga properti dengan rasio pendapatan 47
- Kemacetan lalu lintas 52
- Polusi 46
- Iklim 45.
Baca Juga: Tarif listrik 900 VA batal naik, begini dampaknya terhadap ekonomi masyarakat
Di bawah Jakarta, kota dengan kualitas hidup lebih buruk adalah Dhaka (Bangladesh), Manila (Filipina), Beijing (China), dan Lagos (Nigeria). Sebaliknya, kota dengan kualitas hidup terbaik adalah Zurich (Swiss), Wellington (Selandia Baru), Copenhagen (Denmark), Edinburgh (Inggris), dan Wina (Austria).
Survei kali ini merupakan yang ke-8 Deutsche Bank lakukan untuk mengukur harga global dan standar hidup di berbagai kota di seluruh dunia. Setiap kali survei, DB menambahkan kota-kota baru sebagai obyek penelitiannya.
Misalnya, Kairo (Mesir), Roma (Italia), dan Buenos Aires (Argentina) yang baru masuk pada penelitian 2019.
Penulis: Luthfia Ayu Azanella
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Riset Kualitas Hidup di 56 Kota Dunia, Jakarta di Posisi Berapa?"