Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meta, induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dikabarkan akan berinvestasi besar-besaran ke perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) bernama Scale AI. Menurut beberapa sumber dikutip Bloomberg yang mengetahui rencana ini, nilai investasinya diperkirakan bisa lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 160 triliun.
Meskipun belum ada kesepakatan final dan masih bisa berubah, jika investasi ini benar terjadi, maka akan menjadi salah satu pendanaan swasta terbesar yang pernah ada dalam dunia teknologi.
Perusahaan Scale AI menyediakan layanan pelabelan data, yaitu proses penting yang membantu pelatihan sistem AI. Pelanggan mereka termasuk perusahaan besar seperti Microsoft dan OpenAI. Karena peran penting ini, Scale AI menjadi salah satu perusahaan yang sangat diuntungkan dari perkembangan pesat AI saat ini. Terakhir kali, nilai perusahaan ini diperkirakan mencapai US$ 14 miliar pada tahun 2024.
Baca Juga: Rapper Eminem Gugat Meta Platforms Rp 1,7 Triliun atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
Meta sendiri tidak memberikan komentar soal kabar ini. Scale juga belum merespons permintaan informasi.
Jika jadi, ini akan menjadi investasi terbesar Meta di luar perusahaannya sendiri dalam bidang AI. Selama ini, Meta lebih mengandalkan riset internal dan pengembangan teknologi terbuka. Sebaliknya, perusahaan teknologi besar lain seperti Microsoft, Amazon, dan Google (Alphabet) sudah lebih dulu menanamkan miliaran dolar untuk mendukung perusahaan AI lain, seperti OpenAI dan Anthropic.
Sebagian dari investasi ini biasanya dilakukan dalam bentuk kredit untuk menggunakan layanan komputasi awan (cloud). Namun, Meta tidak memiliki bisnis cloud sendiri, jadi belum jelas bentuk investasinya nanti akan seperti apa.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyebut AI sebagai fokus utama perusahaan. Ia juga menyampaikan tahun ini Meta berencana menghabiskan dana sekitar US$ 65 miliar untuk proyek-proyek terkait AI. Salah satu tujuannya adalah menjadikan model AI buatan Meta yang bernama Llama sebagai standar global.
Saat ini, chatbot AI Meta sudah digunakan oleh sekitar 1 miliar orang per bulan melalui aplikasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Scale AI didirikan pada 2016 oleh Alexander Wang, dan terus berkembang pesat. Tahun lalu, perusahaan ini menghasilkan pendapatan sekitar US$ 870 juta dan menargetkan bisa mencapai US$ 2 miliar pada 2025. Layanan utama Scale adalah memproses dan menandai data seperti gambar, teks, dan lainnya agar bisa digunakan untuk melatih sistem AI dengan lebih akurat.
Baca Juga: Apple dan Meta Didenda Ratusan Juta Euro oleh Uni Eropa, Bakal Picu Kemarahan Trump?
Selain itu, Meta maupun Scale AI punya ketertarikan yang sama dalam pengembangan teknologi untuk pertahanan militer. Baru-baru ini, Meta bekerja sama dengan perusahaan pertahanan Anduril Industries untuk membuat helm militer dengan teknologi AI dan realitas virtual. Meta juga telah mengizinkan lembaga pemerintah AS untuk menggunakan model AI mereka.
Meta dan Scale juga sudah bekerja sama dalam proyek yang disebut Llama for Defense, yaitu versi AI Meta yang dirancang khusus untuk kebutuhan militer. Awal tahun ini, Scale juga mengumumkan telah mendapat kontrak penting dari Departemen Pertahanan AS untuk mengembangkan AI untuk keperluan militer, yang mereka sebut sebagai pencapaian besar dalam bidang teknologi pertahanan.