kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Israel Temukan Jenazah Pemimpin Militer Hamas di Terowongan Bawah Rumah Sakit Gaza


Senin, 09 Juni 2025 / 08:43 WIB
Israel Temukan Jenazah Pemimpin Militer Hamas di Terowongan Bawah Rumah Sakit Gaza
ILUSTRASI. Militer Israel (IDF) pada hari Minggu mengumumkan bahwa mereka telah menemukan jenazah Mohammed Sinwar, pemimpin militer Hamas. REUTERS/Amir Cohen


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - KHAN YOUNIS, GAZA. Militer Israel (IDF) pada hari Minggu mengumumkan bahwa mereka telah menemukan jenazah Mohammed Sinwar, pemimpin militer Hamas, di dalam sebuah terowongan bawah tanah yang terletak di bawah Rumah Sakit di Khan Younis, Gaza selatan.

Operasi ini merupakan bagian dari misi yang ditargetkan bulan lalu, menurut juru bicara IDF Brigadir Jenderal Effie Defrin.

Pemimpin Hamas Lain Juga Ditemukan Tewas

Selain Mohammed Sinwar, pasukan Israel juga menemukan jenazah Mohammad Shabana, komandan Brigade Rafah Hamas, di lokasi yang sama. Beberapa militan lainnya turut ditemukan tewas, namun identitas mereka masih dalam proses verifikasi.

Baca Juga: Perang Gaza Berlangsung, Ekspor Pertahanan Israel Tembus Rekor US$ 15 Miliar di 2024

"Ini adalah contoh lain dari bagaimana Hamas dengan sinis menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, serta menjadikan infrastruktur sipil seperti rumah sakit untuk operasi militer," kata Brigjen Defrin saat memberikan tur kepada sekelompok jurnalis asing di lokasi.

Terowongan di Bawah Rumah Sakit

Terowongan bawah tanah tersebut ditemukan tepat di bawah ruang gawat darurat Rumah Sakit Eropa. Menurut IDF, kompleks bawah tanah itu terdiri dari beberapa ruangan yang digunakan sebagai pusat komando dan kendali oleh Hamas.

"Kami menemukan Mohammed Sinwar di salah satu ruangan tersebut dan berhasil melumpuhkannya," ujar Defrin. DNA dari jenazah yang ditemukan telah diverifikasi, menegaskan bahwa itu adalah Sinwar. Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan kematiannya pada bulan lalu, namun baru sekarang identitasnya dikonfirmasi secara ilmiah.

Peran Sentral Sinwar dan Shabana dalam Hamas

Mohammed Sinwar adalah adik dari Yahya Sinwar, pemimpin tertinggi Hamas yang juga tewas sebelumnya. Yahya dikenal sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan menjadi pemicu serangan balasan besar-besaran oleh Israel ke Gaza.

Sementara itu, Mohammad Shabana adalah salah satu komandan senior Hamas di Gaza selatan yang dikenal berpengalaman dalam pertempuran. Ia memegang peran penting dalam pembangunan jaringan terowongan di Rafah, yang sering digunakan untuk serangan mendadak dan infiltrasi lintas perbatasan.

Perjalanan ke lokasi melalui kendaraan militer Israel memperlihatkan kehancuran besar di kota Khan Younis. Banyak bangunan hancur lebur dan tumpukan puing menggunung di sepanjang jalan.

Baca Juga: Penyaluran Bantuan Gaza Kembali Makan Korban, 27 Tewas Ditembak Tentara Israel

Rumah sakit dan fasilitas sipil lainnya telah menjadi target penggerebekan atau pengepungan oleh Israel selama perang, dengan tuduhan bahwa Hamas menggunakan lokasi tersebut untuk menyembunyikan pejuang dan merencanakan serangan.

Meski beberapa bukti telah disampaikan oleh Israel, sebagian klaim tersebut masih belum terverifikasi secara independen. Dalam operasi terbaru ini, IDF menyatakan telah merencanakan serangan di sekitar Rumah Sakit Eropa dengan sangat hati-hati untuk menghindari kerusakan terhadap fasilitas medis.

Barang Bukti dan Intelijen

Selama penggeledahan, pasukan Israel juga menemukan sejumlah besar senjata, amunisi, uang tunai, dan dokumen yang saat ini sedang dianalisis untuk keperluan intelijen. "Kami akan membongkar Hamas sepenuhnya, karena kami tidak bisa hidup berdampingan dengan organisasi teroris ini tepat di seberang perbatasan kami," tegas Defrin.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 54.000 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya serangan Israel. PBB memperingatkan bahwa sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza kini berada dalam risiko kelaparan, seiring memburuknya kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Naik atau Turun? (9 Juni 2025)

Menarik Dibaca: Promo HokBen KA99ET dengan Bank Saqu 9-11 Juni 2025, Hoka Hemat Cuma Rp 9.900




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×