Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
Berbekal intuisi investor ala Wall Street, Thomas Tull sukses meraih untung ratusan juta dollar dari bisnis produksi film. Tull sukses melahirkan sederet film box office dengan landasan riset pasar mendalam dan selektif memilih kru produksi. Berbekal ilmu bisnis Wall Street, Tull membesarkan rumah produksi Legendary Entertainment menjadi salah satu penguasa Hollywood. Tull kemudian menjual sebagian saham Legendary ke miliarder Wang Jialin agar lincah ekspansi.
Miliarder pemilik rumah produksi Legendary Entertainment sukses memupuk harta berlimpah setidaknya dengan dua resep. Boleh dibilang, Thomas Tull menguasai panggung hiburan Hollywood dengan intuisi bisnis yang tajam Wall Street.
Maklum saja, selain melakoni peran sebagai produsen film, Tull juga pendiri private equity Tull Investment Group. Berbekal insting investor, Tull selektif memilih film dan kru produksi.
Meski menduduki posisi sebagai CEO Legendary, Tull tidak segan-segan untuk turun langsung ke dalam proses pembuatan film yang tengah digarap perusahaannya. Mengutip situs www.hamilton.edu, Tull selalu mengawal seluruh proses pembuatan film.
Mengacu ilmu investasi, menurut Tull, salah satu faktor kunci kesuksesan sebuah film adalah riset mendalam tentang pasar yang dibidik. Oleh karenanya, Tull selalu memastikan agar seluruh film garapan rumah produksinya sudah mengetahui pasti target pasar lewat riset yang mendalam.
Naluri bisnis yang kuat ini terbukti jitu. Berbekal ilmu Wall Street, Tull yang awalnya bercita-cita menjadi pengacara meraih peruntungan besar lewat film perdananya.
Di awal kariernya di dunia Hollywood, Tull murni menggunakan instingnya untuk mengajak produser sekaligus sutradara film Zack Synder untuk memproduksi film 300. Ternyata, nalurinya terbukti membuahkan hasil.
Synder yang pernah menyutradarai film berjudul Dawn of the Dead sukses membawa film kolosal 300 di pasaran. Untuk pendanaan film tersebut, Legendary menggandeng Warner Bros untuk memproduksi film 300 dengan anggaran sebesar US$ 65 juta.
Film perang epik fantasi Amerika yang dirilis tahun 2006 silam itu langsung masuk jajaran box office. Dalam satu minggu setelah tayang perdana, film 300 telah balik modal dengan meraup pendapatan kotor sebesar US$ 70,88 juta per Maret 2007, menurut situs www.imdd.com.