kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi emisi, Korea Selatan akan hentikan 28 pembangkit listrik tenaga batubara


Kamis, 25 Februari 2021 / 14:28 WIB
Kurangi emisi, Korea Selatan akan hentikan 28 pembangkit listrik tenaga batubara
ILUSTRASI. Warga Korea Selatan


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan berencana untuk menangguhkan pengoperasian sejumlah pembangkit listrik tenaga uap dengan bahan baku batubara selama musim semi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi emisi debu halus yang berasal dari pembangkit listrik tersebut. 

Berdasarkan rencana tersebut, Korea Selatan berniat menghentikan pengoperasian 19 hingga 28 pembangkit yang menggunakan batubara sebagai bahan baku mulai bulan Maret mendatang.

Mengenai jumlah pembangkit listrik, Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi Korea Selatan masih menghitung kebutuhan listrik pada periode tersebut. 

Yang jelas, jumlah tersebut akan menandai kenaikan tajam dari sembilan menjadi 17 pabrik yang ditangguhkan selama periode Desember-Januari.

Penangguhan tersebut membuat emisi debu halus di Korea Selatan yang berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara berhasil turun 23% per tahun. 

Baca Juga: AS: Kim Jong Un dan Korea Utara benar-benar akan menggunakan rudal balistik

Pembangkit lain yang diizinkan beroperasi masih perlu mempertahankan keluaran tenaga pada 80% dari kapasitas. Korea Selatan saat ini memiliki 58 pembangkit listrik tenaga batubara, dua diantaranya pensiun pada bulan Desember.

Jumlah gabungan debu halus yang dihasilkan oleh pembangkit batubara mencapai 11.000 ton pada tahun 2020, yang menandai penurunan yang signifikan dari 17.000 ton pada tahun sebelumnya.

Pemerintahan Moon Jae-in telah melakukan upaya untuk melepaskan diri dari sumber daya tradisional, seperti batubara dan nuklir, dan sebaliknya memilih energi bersih yang selaras dengan upaya energi hijau.

Korea Selatan berencana hanya memiliki 30 pembangkit listrik tenaga batubara yang beroperasi pada tahun 2034 dengan secara bertahap menghentikannya sambil menahan diri untuk membangun yang baru.

Berdasarkan rencana penghentian nuklir, jumlah pembangkit nuklir juga akan berkurang menjadi 17 pada tahun itu dari 24 yang ada saat ini.

Batubara menyumbang 40% dari pembangkit listrik negara itu pada 2019, diikuti oleh nuklir yang sekitar 26%, menurut data kementerian.

Selanjutnya: Kapal induk ringan Korea Selatan beroperasi 2033, siap hadapi berbagai ancaman




TERBARU

[X]
×