Sumber: South China Morning Post,Nikkei,Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri Alibaba Group Holding, Jack Ma, dikabarkan telah mendirikan perusahaan baru yang bergerak di bidang makanan siap saji di China.
Perusahaan baru ini resmi diresmikan oleh Jack Ma pada hari Rabu pekan lalu, dengan modal sekitar 10 juta yuan atau setara dengan US$ 1,39 juta, seperti dilaporkan oleh penyedia data korporat Qichacha.
Fokus utama perusahaan ini adalah menyediakan makanan siap saji, yang mengalami peningkatan permintaan di China akibat efek tinggal di rumah selama pandemi.
Meskipun Jack Ma telah mundur dari dewan Alibaba pada tahun 2020, dan tidak lagi terlibat dalam manajemen sehari-hari, namun dia masih terdaftar sebagai "mitra" Alibaba yang memiliki pengaruh besar terhadap grup tersebut.
Baca Juga: Sahamnya Berada di Bawah Nilai Wajar, Jack Ma Akan Pertahankan Kepemilikan Alibaba
Seiring dengan Alibaba menghadapi ketatnya kontrol regulasi di China, Jack Ma sempat tinggal di luar negeri hingga musim semi ini. Kabarnya, ia sempat terlihat di negara Jepang, Eropa, dan Asia Tenggara.
Selama kunjungannya, Jack Ma disebut telah mengamati teknologi pertanian di berbagai tempat. Di Jepang, ia bahkan dikabarkan mengunjungi fasilitas penelitian akuakultur Universitas Kindai.
Investasi Jack Ma dalam sebuah startup akuakultur kemungkinan besar menjadi pendorong pendirian perusahaan makanan baru ini.
Masih di Alibaba
Meskipun demikian, Jack Ma masih "sangat positif" terhadap Alibaba dan berencana untuk tetap memegang saham-saham perusahaan tersebut, demikian dilaporkan oleh South China Morning Post pada Jumat (17/11), mengutip keterangan dari kantornya.
Baca Juga: Jack Ma Berniat Jual Sahamnya, Alibaba Kehilangan Nilai Pasar US$ 21 Miliar
Pernyataan ini muncul sehari setelah pengumuman penjualan saham sekitar 10 juta American Depository Shares Alibaba Group Holdings senilai sekitar 871 juta dolar oleh family trust Jack Ma, sesuai rencana penjualan yang telah disusun sejak Agustus.
"Kami yakin harga saham saat ini berada di bawah nilai wajar," kata keterangan dari kantor Ma.
Penjualan saham ini direncanakan akan dilakukan pada tanggal 21 November oleh JSP Investment dan JC Properties, dua dana yang terkait dengan family trust Ma.
Pengumuman penjualan saham, bersama dengan pernyataan Alibaba pada hari Kamis tentang pembatalan rencana untuk mencatatkan unit cloud-nya menghadapi pembatasan impor chip AS, menyebabkan saham Alibaba di Hong Kong turun hampir 10% pada Jumat.
Meskipun Jack Ma telah mundur sebagai chairman Alibaba pada tahun 2019, namun ia tetap menjadi pemegang saham utama melalui family trust-nya. Harapannya, langkah ini akan membantu mempertahankan nilai saham Alibaba di tengah tantangan dan perubahan yang dihadapi oleh perusahaan ini.