Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto
LONDON. Nasib buruk terus menekan perusahaan minyak. Selasa (25/8), BHP Billiton melaporkan penurunan laba bersih hingga 86% menjadi US$ 1,91 miliar per Juni 2015 dari sebelumnya US$ 13,8 miliar pada periode setahun sebelumnya (year on year/yoy).
Pundi-pundi laba BHP tetap ambles meski sudah menekan ongkos produksi. Pemicu utama memburuknya kinerja BHP adalah permintaan rendah dari pasar China yang tengah dibayangi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Gambaran saja, laba BHP sebelum ongkos investasi turun 52% menjadi US$ 6,4 miliar. Angka ini jauh di bawah ekspektasi analis. Sementara, belanja modal BHP di sepanjang semester I tahun ini terpangkas dari US$ 11 miliar menjadi US$ 7 miliar.
"Kami masih optimistis terhadap prospek jangka panjang. Permintaan komoditas akan tetap tumbuh dari emerging market," ujar Andrew Mackenzie, CEO BHP Billiton, seperti dilansir BBC. Saham BHP naik 6,5% ke £ 10,30, kemarin.