Reporter: Dyah Megasari, BBC |
SYDNEY. Salah satu maskapai penerbangan Australia yakni Qantas akan menghadapi ujian berat di semester pertama 2012. Keuntungan Qantas diperkirakan akan terbabat habis hingga 90% di akhir kinerja Juni ini.
Tingginya harga bahan bakar menjadi biang kerok penurunan kinerja ini. Manajemen menghitung sementara, laba sebelum pajak akhir semester I ini hanya akan mencapai AU$ 50 juta hingga AU$ 100 juta atau setara dengan US$ 48,6 juta.
Hitungan itu jauh lebih rendah dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu yakni hingga AU$552 juta. Malang juga menimpa nasib saham Qantas yang langsung terjun bebas hingga 18% di bursa efek Australia pasca pengumuman ini.
"Hasil perkiraan ini merefleksikan kondisi operasional global yang terdampak krisis ekonomi Eropa ditambah dengan tagihan biaya bahan bakar," jelas manajemen.
Pada periode tersebut, kebutuhan biaya bahan bakar diperkirakan meningkat menjadi AU$ 4,4 miliar atau naik sebesar AU$ 700 juta.