Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can
SYDNEY. Maskapai terbesar di Australia, Qantas Airways Ltd. akan memangkas 500 lapangan kerja. Pengurangan jumlah pekerja ini akibat gelojak harga bahan bakar dan kerugian dalam rute internasional.
Bukan hanya itu. Qantas juga akan melakukan efisiensi perawatan pesawat. Maskapai Negeri Kangguru ini akan memusatkan pemeliharaan pesawat tingkat berat di Bandara Avalon, Melbourne dan Brisbane.
Sementara, untuk pemeliharaan ringat dipusatkan di Bandara Tullamarine, Melbourne.
Chief Executive Officer Qantas Alan Joyce mengatakan, langkah tersebut mampu menghemat biaya sebesar A$ 70 juta hingga A$ 100 juta setahun. Menurutnya, biaya pemeliharaan pesawat Qantas 30% lebih tinggi dari pesaingnya.
Selain itu, Qantas juga berharap bisa mengurangi biaya pemeliharaan pesawat hingga 60%. "Kami tidak memperoleh keuntungan dari pesawat generasi terbaru jika kami terus melakukan pemeliharaan besar dengan cara yang sama dengan 10 tahun lalu," kata Joyce dalam siaran persnya, Senin (21/5).
Hingga pukul 12.46 waktu Sydney, harga saham Qantas telah turun 0,4% ke level A$ 1,425 per saham. Tahun lalu, harga saham tersebut anjlok 32%.