Sumber: Bloomberg | Editor: Dikky Setiawan
MIAMI. Burger King Holdings Inc. akhirnya mengumumkan laba usahanya meningkat 16%, di luar perkiraan para analis. Kenaikan laba ini banyak dipicu oleh perluasan ekspansi usaha perseroan di luar negeri. Akibatnya saham perusahaan ini naik tinggi, tertinggi dalam empat bulan terakhir di pasar bursa New York.
Laba bersih perusahaan dalam tiga bulan terakhir meningkat menjadi US$ 58.9 juta dari US$ 50.6 juta pada periode yang sama tahun lalu. Padahal menurut perkiraan analis yang dihimpun Bloomberg, rata-rata proyeksi keuntungan saham Burger King tahun ini turun 2,4% menjadi US$ 629,9 juta.
Burger King memang makin gencar berekspansi di luar Amerika dan Kanada. Konsumen gerai hamburger kedua terbesar di AS ini makin menciut gara-gara tingkat pengangguran yang terus membesar di AS. Sepertinya makin banyak konsumen yang memilih makan di rumah. Selain itu kompetisi pun makin ketat, kompetitor Burger King terus gencar memberikan diskon. Saat ini Burger King telah membuka 338 gerai restoran di luar AS dan Kanada.
"Perusahaan semakin meningkatkan promosinya untuk mengurangi penurunan penjualan," kata Tom Forte, analis dari Telsey Advisory Group di New York. Forte memproyeksikan harga saham Burger King akan mencapai US$ 23 dari US$ 21 dalam waktu 12 bulan. "Mereka menunjukkan kinerja yang cukup kuat tahun ini dengan pertumbuhan gerai-gerai baru. Ini juga menunjukkan merek yang kuat," tambah Tom.