kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba LG Electronic di kuartal keempat diprediksi anjlok 80%


Selasa, 08 Januari 2019 / 16:08 WIB
Laba LG Electronic di kuartal keempat diprediksi anjlok 80%


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kinerja kusam perusahaan perangkat elektronik seolah sedang jadi tren. Setelah sebelumnya Apple Inc. dan Samsung Electronics Co.Ltd. memproyeksikan penurunan kinerja, kini raksasa asal Korea Selatan lainnya, LG Electronics Inc. ikut menyusul.

Diberitakan Reuters, LG menyebut bahwa laba operasi selama kuartal keempat terancam anjlok hingga 80% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan itu jauh di bawah ekspektasi analis.

Produsen televisi terbesar kedua di dunia setelah Samsung ini memperkirakan laba selama periode Oktober hingga Desember tahun lalu berada di kisaran 75,3 miliar won atau setara US$ 67,03 juta. 

Padahal sejumlah analis memperkirakan LG masih bisa mengantongi keuntungan sebesar 387 miliar won selama periode tersebut.

Penurunan laba ini tertekan oleh potensi penurunan pendapatan sebesar 7% menjadi 15,8 triliun won. Sementara estimasi pendapatan dari para analis berada di angka 16,3 triliun won.

LG sendiri baru akan mengumumkan realisasi kinerja secara resmi pada akhir Januari nanti.

Selain penurunan pendapatan, analis menduga penyebab turunnya kinerja LG juga dikontribusi oleh margin keuntungan untuk TV level high-end yang makin menipis karena meningkatnya persaingan. Di sisi lain, bisnis smartphone perusahaan pun makin tergencet. 

Analis dari Yuanta Securities Lee Jae-yun menyebut proyeksi kinerja LG terbilang mengejutkan. "Penjualan alat rumah lebih buruk di pasar negara berkembang dan China, sementara bisnis TV high-end tidak menghasilkan keuntungan sebanyak sebelumnya," katanya.

Analis juga mengatakan pendapatan kemungkinan tertekan oleh bonus akhir tahun yang lebih tinggi dan biaya pemasaran untuk handset baru.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×