kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba operasional Toyota Corp hanya tumbuh tipis


Rabu, 06 Februari 2019 / 21:14 WIB
Laba operasional Toyota Corp hanya tumbuh tipis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan otomotif, Toyota Motor Corp mencatatkan kenaikan tipis laba operasional selama kuartal III tahun fiskal 2018. Ini seiring dengan pertumbuhan penjualan berkelanjutan di Asia, termasuk China, mengimbangi penurunan yang terjadi di Amerika Utara sebagai pangsa pasar terbesarnya.

Mengutip Reuters, Rabu (6/2) Toyota membukukan laba operasi sebesar 676,1 miliar sepanjang Oktober-Desember 2018 atau naik 0,4% dari periode yang sama sebelumnya yakni 673,64 miliar. Capaian ini meleset dari perkiraan rata-rata 10 analisi yang disurvei Refinitiv yakni 680,84 miliar.

Produsen mobil Jepang ini menurunkan proyeksi laba bersih tahunan menjadi 1,87 triliun Yen atau US$ 17 miliar dari target sebelumnya 2,3 triliun Yen.

Penjualan ritel Toyota secara global mencapai 2,71 juta unit. Itu meningkat 2,8% dari Rp 2,63 juta unit pada kuartal III tahun sebelumnya. Penjualan dari Asia menyumbang 464.000 unit, tumbuh 14,8%.

Sementara penjualan di Amerika Utara hanya menyumbang 680.000 unit atau sebanyak 30%. Penjualan di kawasan itu turun 7,48% dari periode yang sama tahun 2017. Permintaan mobil di kawasan ini memang mengalami stagnasi selama dua tahun terakhir.

Permintaan yang kuat di China terutama untuk merek Lexus telah membantu perlambatan di pasar terbesar mobil di dunia. Sepanjang 2018, Toyota telah menjual 1,47 juta kendaraan di China, naik 14% yoy.

Tahun ini, Toyota menargetkan pertumbuhan penjualan di negara tersebut menjadi 1,6 juta di tengah produsen mobil lain melihat tahun ini pasar akan semakin sulit.

Penjualan mobil di China tertekan tahun lalu untuk pertama kalinya sejak tahun 1990 akibat penghapusan pajak untuk pembelian mobil kecil dan perang dagang dengan AS.

Tarif pajak yang lebih rendah untuk mobil-mobil buatan Jepang jadi penopang penjualan Toyota di China. Sementara para pesaingnya seperti Fort Motor terus membukukan kerugian akibat perang dagang Cina dengan AS.

Hubungan politik yang semakin erat antara Jepang dan China juga menguntungkan Toyota. Tahun lalu, kedua negara sepakat untuk mempererat hubungan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×