Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Perusaahaan industri atau manufaktur China mencatatkan pertumbuhan laba 19,1% year on year (YoY) pada bulan Agustus. Ini merupakan pertumbuhan berturut-turut dalam empat bulan terakhir.
Berdasarkan Biro Statistik Nasional (National Bureau Statistics/NBS) seperti dikutip Reuters, Minggu (27/9), pertumbuhan laba perusahaan industri tersebut sebagian besar didukung oleh meningkatnya harga komoditas dan manufaktur peralatan.
Pemulihan industri China mendapat momentum karena permintaan yang tertunda, lalu adanya stimulus pemerintah, dan menguatnya perdagangan ekspor.
Baca Juga: Eropa berpotensi lockdown, ini dampaknya ke emiten dengan pasar ekspor besar
Laba perusahaan industri tumbuh 19,1% YoY pada bulan Agustus menjadi 612,8 miliar atau setara yuan atau sekitar Rp 1.314,4 triliun. Pada bulan Juli, laba industri tercatat tumbuh 19,6%.
Meski masih tumbuh, laba perusahaan industri China masih menghadapi tekanan eksternal karena meningkatnya ketegangan antara negara ini dengan Amerika Serikat (AS) sehingga mengaburkan prospek perdagangan global.
Laba perusahaan manufaktur bahan baku meningkat 32,5% pada Agustus, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 14,7%.
Menurut Zhu Hong, Pejabat Biro Statistik Nasional China, ini didorong oleh kenaikan harga komoditas internasional seperti minyak mentah dan bijih besi. Sedangkan laba perusahaan dari sektor manufaktur peralatan tumbuh 37% di mana mesin listrik tercatat naik 13,3% YoY.
Semua indikator ekonomi China mulai dari ekspor, harga produsen dan output pabrik pada bulan Agustus mengindikasikan adanya peningkatan lebih lanjut di sektor industri.
Namun, aktivitas pabrik tumbuh lebih lambat dimana perusahaan-perusahana kecil menghadapi kelesuan pasar dan tekanan keuangan.