kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lagi-lagi, Trump damprat The Fed karena data manufaktur AS lemah


Rabu, 02 Oktober 2019 / 08:25 WIB
Lagi-lagi, Trump damprat The Fed karena data manufaktur AS lemah
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump kembali mendamprat The Federal Reserve pada hari Selasa (1/10). Kali ini, kemarahan Trump dipicu oleh lemahnya data sektor manufaktur. Dia bilang, bank sentral mempertahankan suku bunga "terlalu tinggi" dan dollar yang kuat melukai pabrik-pabrik AS.

“Seperti yang saya perkirakan, Jay Powell dan Federal Reserve telah membiarkan dollar menjadi sangat kuat, terutama terhadap SEMUA mata uang lainnya, sehingga sektor manufaktur kita terkena dampak  negatif. Suku Bunga Fed terlalu tinggi. Mereka adalah musuh terburuk mereka sendiri, mereka tidak memiliki petunjuk. Menyedihkan!” tulis Trump dalam akun witter pribadinya.

Pernyataan Trump muncul menyusul laporan dari Institute for Supply Management (ISM) pada hari Selasa yang menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS jatuh ke level terlemah dalam satu dekade terakhir pada bulan lalu, di tengah kekhawatiran tentang perang dagang antara AS-China.

Baca Juga: Wah, makin banyak warga Amerika yang mendukung Donald Trump untuk dimakzulkan

ISM mengatakan, komentar dari produsen "mencerminkan penurunan kepercayaan bisnis yang berkelanjutan". ISM juga mencatat, perdagangan global tetap menjadi masalah yang paling signifikan. Pernyataan ini  menunjukkan bahwa pendekatan garis keras Trump terhadap perdagangan dengan China adalah kekhawatiran yang lebih besar bagi manufaktur AS ketimbang suku bunga atau penguatan dollar.

Sejak menjabat sebagai presiden, Trump tanpa henti mengkritik kebijakan The Fed dan Jerome Powell, yang ia tunjuk untuk memimpin bank sentral. Kritikan lebih banyak tertuju pada tingkat suku bunga AS yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Bank-bank sentral di Eropa dan Jepang telah mendorong suku bunga mereka sendiri di bawah level nol dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi mereka yang tengah menghadapi kesulitan.

Baca Juga: Polling: Dukungan rakyat Amerika untuk pemakzulan Trump naik menjadi 45%

The Fed, setelah mendongkrak suku bunga sembilan kali selama tiga tahun hingga akhir 2018, mengambil langkah berbeda  tahun ini dan telah memangkas dua kali suku bunga acuan, yakni pada bulan Juli dan lagi bulan lalu. Suku bunga pinjaman utama The Fed sekarang ditetapkan dalam kisaran 1,75% hingga 2,00%.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×