kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lagi, pabrik di China pekerjakan buruh anak


Selasa, 07 Agustus 2012 / 21:59 WIB
Lagi, pabrik di China pekerjakan buruh anak
ILUSTRASI. Kim Seon Ho aktor drakor Start-Up yang akan bermain di drama "Hometown Cha-Cha-Cha"


Sumber: Bloomberg | Editor: Harris Hadinata

HONG KONG. Sebuah perusahaan China yang memproduksi perangkat bagi Samsung Electronics Co. terbukti mempekerjakan anak di bawah umur sebagai pegawai pabrik. Selain itu, perusahaan manufaktur tersebut juga menetapkan jam kerja yang berlebihan dan melanggar hukum buruh. Hal tersebut terungkap dalam laporan China Labor Watch.

Menurut laporan tersebut, China Labor Watch berhasil berbicara dengan tujuh anak berusia kurang dari 16 tahun yang bekerja di pabrik yang dikelola HEG Electronics (Huizhou) Co tersebut. Pabrik ini memproduksi telepon dan pemutar DVD untuk Samsung. Meski masih anak-anak, mereka dipekerjakan layaknya orang dewasa. Di sisi lain, gaji mereka hanya sebesar 70% dari gaji pekerja lainnya. China Labor Watch mengklaim hal ini mereka temukan dalam investigasi yang digelar pada Juni dan Juli lalu.

Menurut investigasi tersebut, para pekerja di HEG diwajibkan mengambil kerja lembur selama tiga sampai lima jam sehari, di luar jam kerja utama selama delapan jam per hari. Pekerja yang bekerja setidaknya 11 jam per hari ini hanya diberi waktu istirahat sekitar 40 menit untuk makan.

Laporan tersebut tidak menyebutkan jumlah persis anak-anak yang dipekerjakan di pabrik tersebut. Tapi, "Buruh anak sudah menjadi hal yang normal di pabrik tersebut," tulis pihak China Labor Watch dalam laporannya. Lembaga ini memperkirakan sekitar 80% pekerja di pabrik tersebut adalah buruh anak-anak.

Pihak Samsung sendiri mengaku tidak tahu-menahu mengenai pelanggaran hukum ketenagakerjaan tersebut. "Samsung ELectronics telah melakukan dua inspeksi langsung pada waktu yang berbeda terkait kondisi kerja di HEG tahun ini, tapi tidak menemukan kejanggalan pada kesempatan tersebut," sebut Nam Ki Yung, jurubicara Samsung melalui pernyataan tertulis.

Nam menegaskan pihaknya akan melakukan penelitian lapangan lebih lanjut secepat mungkin untuk menyelidiki hal tersebut. Ia juga menjanjikan Samsung akan mengambil langkah-langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Li Qiang, direktur China Labor Watch di New York, menuturkan pihaknya melakukan penelitian dengan menempatkan sejumlah anggotanya di pabrik tersebut. Para anggota China Labor Watch tersebut menyamar sebagai pekerja di pabrik tersebut dan berhasil mewawancarai tujuh anak. Dalam laporan yang dirilis, pihak China Labor Watch menyamarkan nama anak-anak tersebut. "Yang paling kami inginkan adalah anak-anak itu bisa kembali sekolah," kata Li.

China Labor Watch sebelumnya juga menerbitkan laporan terkait ledakan di pabrik yang memproduksi perangkat untuk Apple, Foxconn Technology Group. Lembaga pembela buruh ini juga menuding perusahaan asal Taiwan tersebut mencoba menyembunyikan kasus bunuh diri yang terjadi pada sebagian pekerja pabrik tersebut. Foxconn sendiri menyangkal hal tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×