Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India menyatakan, pihaknya berharap hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dapat maju berdasarkan saling menghormati dan kepentingan bersama, berusaha meredakan kekhawatiran bahwa hubungan bilateral sedang menurun pasca diberlakukannya tarif tinggi oleh Washington.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa tim kebijakan pertahanan AS akan berada di New Delhi bulan ini untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat India, dan pembelian senjata dari AS tetap berjalan sesuai rencana meski ada ketegangan dalam hubungan kedua negara.
Baca Juga: Seruan Boikot Produk AS di India: McDonalds, Coca-Cola, dan Apple Jadi Sasaran
Persahabatan baru yang dibangun antara kedua negara mengalami hambatan setelah Presiden Donald Trump meningkatkan tarif atas barang-barang India menjadi 50% dari sebelumnya 25% minggu lalu, dengan alasan sebagai hukuman atas impor minyak Rusia yang masih dilakukan India.
New Delhi menuduh AS bersikap tidak adil dengan menyorot India dalam impor minyak Rusia dan menyebut tarif tersebut tidak adil, tidak berdasar, dan tidak masuk akal.
Di sisi lain, India menegaskan bahwa pemulihan hubungan yang dimulai pada awal abad ini mencakup berbagai bidang dan tidak boleh dilihat hanya dari perspektif perdagangan, meskipun pihaknya berharap pembicaraan perdagangan akan terus berlangsung dan menghasilkan kesepakatan.
“Kemitraan ini telah melewati berbagai transisi dan tantangan… dan kami berharap hubungan ini akan terus maju berdasarkan saling menghormati dan kepentingan bersama,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, dalam briefing rutin media pada Kamis (14/8/2025).
Baca Juga: India Akan Lanjutkan Perundingan Dagang dengan AS Meski Tarif Naik Jadi 50%
Pembelian peralatan militer dari Washington tetap berjalan sesuai rencana, tambah Jaiswal, sembari menambahkan bahwa tim kebijakan pertahanan AS dijadwalkan berada di Delhi bulan ini.
Reuters melaporkan pekan lalu bahwa India menunda rencana pengadaan senjata dan pesawat baru dari AS, dan kunjungan yang direncanakan oleh Menteri Pertahanan India ke Washington dibatalkan.
Pemerintah India kemudian menyatakan bahwa laporan soal penghentian pembicaraan itu tidak benar.