kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Lalu Lintas Kapal Terusan Suez Turun Hingga 42% Akibat Khawatir Serangan Houthi


Jumat, 26 Januari 2024 / 13:45 WIB
Lalu Lintas Kapal Terusan Suez Turun Hingga 42% Akibat Khawatir Serangan Houthi
ILUSTRASI. Kapal kontainer RDO Concord berlayar melalui Terusan Suez saat Mesir merayakan 150 tahun pembukaan kanal di Ismailia, Mesir, 17 November 2019. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany/File Photo


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Gangguan militan Houthi di Laut Merah sukses membuat volume lalu lintas komersial yang melewati Terusan Suez telah turun hingga 42%.

Laporan terbaru Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) pada hari Kamis (25/1) menunjukkan bahwa kini banyak kapal pengangkut kargo mengambil rute yang lebih panjang dan lebih mahal untuk menghindari serangan.

Terusan Suez di Mesir menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah. Lebih dari 80% volume perdagangan barang internasional dilakukan melalui laut.

"Kami sangat prihatin bahwa serangan terhadap pelayaran Laut Merah menambah ketegangan pada perdagangan global, memperburuk gangguan perdagangan akibat geopolitik dan perubahan iklim yang sudah ada," kata kepala UNCTAD, Jan Hoffman, dikutip AFP.

Baca Juga: AS Kembali Melabeli Houthi Sebagai Kelompok Teroris Global

Berdasarkan data UNCTAD, jumlah transit kapal kontainer mingguan melalui Suez telah menurun sebesar 67% dari tahun sebelumnya karena lebih dari 20% perdagangan kontainer dunia melewati Terusan Suez.

Lalu lintas kapal tanker turun 18%, transit kapal kargo curah yang membawa biji-bijian dan batu bara turun 6%, dan transportasi gas bahkan terhenti.

Secara keseluruhan, antara 12% hingga 15% perdagangan dunia melewati Laut Merah yang menjadi penghubung antara Eropa dan Asia. Sekitar 20.000 kapal diperkirakan melintasi kawasan itu per tahunnya.

Baca Juga: Militer AS dan Inggris Kembali Melancarkan Serangan ke Yaman

"Mengingat bahwa yang beralih dari Terusan Suez adalah kapal-kapal kontainer berukuran besar, penurunan daya angkut kontainer bahkan lebih besar lagi," lanjut Hoffman.

Lebih buruknya lagi, beberapa jalur perdagangan maritim global lainnya juga menghadapi gangguan, termasuk Laut Hitam yang terganggu konflik Rusia dan Ukraina sejak dua tahun lalu.

Terusan Panama juga tidak lagi menjadi jalur ideal karena kekeringan di Amerika Tengah telah menyebabkan turunnya permukaan air di fasilitas tersebut. Faktor alam itu secara signifikan mengurangi jumlah lalu lintas di sana.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×