kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,47   -2,07   -0.23%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lampaui Stalin, Putin berpeluang jadi presiden Rusia seumur hidup


Rabu, 07 April 2021 / 17:56 WIB
Lampaui Stalin, Putin berpeluang jadi presiden Rusia seumur hidup
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang yang memberinya hak untuk tetap berkuasa hingga tahun 2036. Aturan tersebut memungkinkan dirinya mencalonkan lagi untuk dua masa jabatan setelah masa tugasnya berakhir pada 2024.

Melansir dari Dailymail, Rabu (7/4), jika terpilih untuk kedua kali, Putin akan tetap menjadi presiden hingga 2036 atau melampaui Josef Stalin sebagai pemimpin terlama di Rusia sejak Peter Agung. The Moscow Times menyebut ketentuan itu akan memperpanjang masa jabatannya selama 20 tahun ketika usianya mencapai 83 tahun.

Mantan Presiden Dmitry Medvedev, yang menjabat pada 2008-2012 ketika Putin secara konstitusional diberi mandat untuk mundur setelah dua masa jabatan pertamanya berturut-turut, juga diberikan hak untuk mencalonkan diri dua kali lagi. Putin menjabat sebagai perdana menteri selama kepresidenan Medvedev.

Baca Juga: Vladimir Putin bisa tetap berkuasa di Rusia sampai usia 83 tahun

Kritikus mengecam pemungutan suara musim panas lalu demi tujuan reformasi konstitusional secara luas yang berisi langkah-langkah ekonomi kerakyatan dan nilai-nilai konservatif yang diabadikan dalam hukum dasar Rusia. Ini sebagai dalih untuk memungkinkan Putin menjadi presiden seumur hidup.

Putin sebelumnya mengatakan dia belum memutuskan apakah akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi, dengan mengatakan tahun 2024 masih jauh. Ia akan memutuskannya nanti ketika masa jabatannya berakhir.

Putin memenangkan pemilihan presiden pertamanya pada tahun 2000 setelah mengambil alih sebagai pejabat presiden ketika Boris Yeltsin mengundurkan diri pada hari terakhir abad ke-20.

Dia kembali mempertahankan masa jabatannya pada tahun 2004 lalu sebelum pindah ke kantor perdana menteri pada tahun 2008. Sementara Dmitry Medvedev menjabat sebagai presiden.

Putin dan Medvedev kemudian bertukar pekerjaan pada 2012, dengan Putin kembali ke kursi kepresidenan untuk masa jabatan enam tahun.

Dia memenangkan masa jabatan keempat pada 2018, tetapi tidak memenuhi syarat pada 2024 di bawah ketentuan konstitusional yang melarang lebih dari dua masa jabatan berturut-turut.

Baca Juga: Tok! Putin bisa mencalonkan diri lagi sebagai Presiden Rusia

Setelah bertahun-tahun berspekulasi tentang bagaimana Putin dapat mengatasi masalah di tahun 2021. Anggota parlemen kemudian mengusulkan agar  batas masa jabatan presiden diubah pada tahun lalu.

Draft aturan itu dimasukkan ke dalam referendum dalam satu paket tindakan bersama dengan reformasi ekonomi kerakyatan dan gerakan konservatif secara sosial yang didukung oleh Kremlin.

Putin memenangkan referendum dengan selisih yang lebar yaitu hampir 78% suara mendukungnya setelah para pemilih memberikan suara mereka selama seminggu di bulan Juni dan Juli untuk membatasi risiko virus corona. 




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×