kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laporan Mastercard: Penjualan online saat musim liburan di AS terdongkrak


Kamis, 26 Desember 2019 / 06:15 WIB
Laporan Mastercard: Penjualan online saat musim liburan di AS terdongkrak


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Konsumen di Amerika Serikat (AS) menghabiskan lebih banyak uang untuk belanja online ketimbang di toko-toko ritel selama musim belanja di musim dingin  terpendek dalam enam tahun terakhir. Dalam laporan yang dirilis Mastercard Inc menunjukkan, penjualan online mencapai rekor tertinggi selama musim belanja di musim dingin tahun ini. 

Mengutip Reuters, Kamis (26/12), musim belanja pada musim liburan adalah periode penting bagi para peritel dan dapat mengkontribusi hingga 40% dari total penjualan tahunan. Tetapi, di tahun ini, pada hari Thanksgiving, yang secara tradisional menandai mulainya periode liburan dan musim belanja di AS terjadi pada 28 November, sepekan lebih lambat dari 22 November di tahun lalu, dan membuat peritel memiliki waktu enam hari lebih sedikit untuk mendongkrak penjualan antara Thanksgiving dan Natal.

"Karena liburan Thanksgiving lebih lambat dari biasanya, kami melihat peritel menawarkan penjualan omnichannel pada awal musim, memenuhi permintaan konsumen dengan penawaran terbaik di seluruh saluran dan perangkat," kata Steve Sadove, penasihat senior Mastercard seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Setelah Black Friday, peritel AS siap mengalap berkah di Cyber Monday

Berdasarkan data pelacakan kartu Mastercard dari 1 November hingga malam Natal, penjualan e-commerce tahun ini mengkontribusi 14,6% dari total penjualan ritel dan naik 18,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Secara keseluruhan, penjualan ritel selama liburan, tidak termasuk mobil naik 3,4%.

Musim belanja yang dipersingkat terakhir terjadi pada tahun 2013, ketika rantai ritel dan perusahaan pengiriman bergegas untuk mengirim paket ke pembeli tepat pada waktunya untuk Natal.

Sejak itu,peritel berinvestasi besar-besaran untuk menyediakan fasilitas pengiriman pada hari yang sama, loker untuk penjemputan toko dan meningkatkan kehadiran online saat mereka berperang melawan raksasa ritel Amazon.com Inc.

"Penjualan e-commerce mencapai rekor tertinggi tahun ini dengan lebih banyak orang melakukan belanja liburan online," kata Sadove.

Konsumen juga mendapat manfaat dari tingkat pengangguran yang rendah dan kenaikan upah, bahkan ketika ketidakpastian global dan ketegangan perdagangan menekan investasi bisnis.

Data menunjukkan, penjualan di department store turun 1,8%, dan pertumbuhan penjualan online 6,9%, menekankan pentingnya klik dan kumpulkan pemesanan online.

Data Mastercard menunjukkan, kategori pakaian mencatat pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan, dimana penjualan online naik 17%.

Musim liburan merupakan tantangan bagi peritel setelah Amazon memperluas kebijakan pengembalian gratis untuk memasukkan produk yang sebelumnya tidak memenuhi syarat, memberikan konsumen waktu hingga Januari untuk mengembalikan bahkan untuk pembelian kecil yang dibeli di situs web.

Baca Juga: Transaksi di toko turun saat Black Friday, konsumen beralih ke online

The National Retail Federation memperkirakan penjualan ritel liburan AS selama dua bulan naik sekitar 3,8%-4,2%. Selama lima tahun terakhir, kenaikan penjualan ritel secara tahunan rata-rata 3,75.

Laporan SpendingPulse melacak pengeluaran dengan menggabungkan aktivitas penjualan di jaringan pembayaran Mastercard dengan memperkirakan uang tunai dan bentuk pembayaran lainnya, tetapi tidak termasuk penjualan mobil. 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×